Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Riwayat hidup fatmawati

Janda presiden sukarno, fatmawati, akan menulis buku tentang riwayat hidupnya. sitor simatupang akan membantu merapikan isi buku itu. sementara buku pengalaman guntur sudah naik cetak.

4 September 1976 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

IBU Fatmawati yang baru saja mengadakan pelancongan ke Singapura, Penang dan Bangkok bersama menantunya nyonya Henny Guntur dan cucunya Puti, berniat akan menulis buku. Tentang riwayat hidupnya. Ketika bertemu dengan wartawan di Singapura Ibu Fatmawati ada berkata: "Buku itu bukan tentang kehidupan seks saya dengan Bapak almarhum. Tidak. Saya tidak akan berbuat seperti isteri-isteri Bapak yang lain, yang sebetulnya saya tidak kenal semua mereka itu". Fatmawati menikah dengan Sukarno setelah tokoh itu bebas dari Inggit. Menikah di tahun 1945. Ibu Fatmawati adalah satu-satunya isteri Sukarno sampai tahun 1954. Sukarno lalu menikah dengan Hartini. Tinggal di rumah pribadinya di Cilandak, Jakarta, Fatmawati kini adalah nenek dari enam orang cucu. Niat untuk menulis buku ini bagi sang janda pasti disambut hangat orang ramai. Menurut Guntur, setelah garis kasar buku itu selesai, Sitor Situmorang (penyair yang baru keluar dari tahanan setengah tahun yang lalu) akan merapikan isi buku. Guntur juga menulis buku. Nyaris sudah selesai. "Sudah naik di percetakan, lay-out sudah selesai, tjnggal tunggu foto saja", kata Guntur yang sekarang kelihatan lebih langsing. Selama ini Guntur selalu menuangkan ceritera atau pengalamannya di majalah Model. Ditulis tangan, staf redaksi Model kemudian mendandani tulisannya, sedikit atau banyak. Beberapa kali Guntur juga menulis di harian Merdeka yang tampaknya meniru gaya bapaknya. Dan majalah Model itu pulalah yang akan menerbitkan buku Guntur yang berjudul "Bung Karno, bapakku, kawanku dan guruku". Buku akan berbentuk dalam format buku saku. Kata Guntur lagi: "Mungkin isinya tidak terlalu akurat. Soalnya saya ambil dari segi human interests-nya saja". Tetap mempunyai anak satu orang saja (Puti Pramatana Puspa Siruli Pandria), kabarnya Guntur memberi ibu dan isterinya hadiah melancong ke tiga negara tersebut di atas. Bisnisnya sudah sukses? 'Ah, enggak", katanya sambil mengelus rambutnya yang selalu digunting oleh Vivian Rubiyann (dulu bernama Robby). "Hadiah apaan. Kebetulan ibu pengin tetirah dan saya ada uang sedikit. Apa salahnya jalanjalan ke negara tetangga". Waktu yang dipilih ibu Fatmawati kebetulan pula sekitar 1 Agustus. Sayang, ketika sampai di Bangkok ibu Fatmawati jatuh sakit.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus