BENGAWAN Solo, riwayatmu ini. Sedari dulu jadi perhatian insani. Tapi Gesang Martohartono, pencipta lagu itu, bukan Bengawan Solo. Ia tak lagi jadi perhatian di masa senjanya kini, selain oleh pihak Perumnas Solo. Pihak tersebut belakangan itu telah berkali-kali mengirimkan surat panggilan kepada salah seorang penghuni rumah tipe D-36 Perumnas Palur, Solo, itu agar segera membayar angsuran. Terakhir, Rabu pekan lalu, surat panggilan itu datang lagi. Tapi Gesang tak bisa berbuat apa pun. Selain sedang sakit, "Saya tak punya penghasilan apa-apa. Paling honorarium mencipta lagu dan bantuan dari teman-teman." Sebenarnya, orang yang namanya tersohor sampai ke Jepang itu heran juga. Ia menempati rumahnya kini, sejak 1979, seingatnya merupakan hadiah dari Gubernur Jawa Tengah (waktu itu) Soepardjo Rustam. Dan jelas disebutkan bahwa Gesang tak perlu membayar angsuran apa pun. "Saya tak tahu kalau peraturan berubah," kata Gesang, kini 69, Senin pekan ini, kepada TEMPO. Lalu ia bercerita bahwa tahun lalu ia menerima sumbangan dari Gubernur Jawa Tengah (sekarang) Ismail. Dan, "Pak Ismail tak bilang uang itu untuk membayar rumah." Himpuran Artis Musik Keroncong Republik Indonesia cabang Solo tak tinggal diam. Pengurusnya kini sedang berupaya menghadap Soepardjo Rustam -- yang sekarang Menteri Dalam Negeri itu. Maksudnya, "Agar soal rumah Gesang dijernihkan," kata salah seorang pengurusnya. Tentu, agak repot karena yang hendak ditemui pun kini sedang beristirahat: sakit. Itu perahu, riwayatmu dulu ....
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini