Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
RAPPER Muhammad Syaifullah atau lebih dikenal dengan nama panggung Tuan Tigabelas gencar mengkampanyekan pelestarian harimau Sumatera. Lewat musik hip-hop, Upi—panggilan akrabnya—melontarkan syair-syair lagu yang berkisah tentang kondisi satwa liar, khususnya harimau Sumatera.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Itu antara lain termaktub dalam lagu “Last Roar” di album perdananya, Harimau Soematra, yang dirilis pada Oktober 2019. Upi juga selalu menyerukan pelestarian harimau Sumatera dalam setiap konsernya. “Hal paling kecil, khususnya pendengar musik saya, jadi lebih aware dengan isu harimau,” kata Upi kepada Tempo, Sabtu, 9 September lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Upi tertarik pada harimau Sumatera karena keperkasaan dan kekuatan satwa tersebut. Suatu hari, seorang temannya bertanya, "Memang harimau Sumatera kenapa, Pi?" Dari situ, ia pun mempelajari harimau Sumatera lewat berbagai literatur dan menonton tayangan yang berkaitan dengan fauna ini.
Pada akhir 2018, ia juga berkesempatan mengikuti kegiatan konservasi di Hutan Rimbang Baling, Kabupaten Kampar, Riau. Upi menemukan bahwa harimau Sumatera masuk daftar satwa yang terancam punah.
Pulang dari kegiatan konservasi itu, ia mendapatkan semacam pengalaman spiritual. Sejak saat itu, Upi mulai sering menebarkan semangat pentingnya punya rasa peduli terhadap pelestarian hewan tersebut.
“Saya mengobrol dengan kakek, nenek, dan orang tua saya. Ternyata di setiap daerah di Sumatera punya cerita rakyat tentang harimau,” tutur pria yang lahir pada 13 Oktober 1985 ini.
Dari obrolan itu, Upi juga memahami bahwa harimau punya posisi penting dalam masyarakat Sumatera. “Dari harimau, saya jadi mengerti tentang budaya saya sendiri,” ucap rapper berdarah Medan, Padang, dan Aceh ini.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo