Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Honor pertunjukan juga makin menggemukkan pundi Sheila. Sekali tampil, mereka kini dibayar Rp 17 juta. Padahal, dalam sebulan, mereka bisa naik panggung sampai 20 kali. Malah, untuk album kedua, yang tengah mereka siapkan, sudah ada yang menawar Rp 25 juta sekali pentas.
Bicara soal tarif, mereka punya cerita yang perlu dikenang. Sebelum terkenal, grup ini pernah cuma dibayar Rp 7.000 saat tampil dalam sebuah pesta ulang tahun. Padahal, mereka membawakan delapan lagu dan Eross sudah berkeringat karena menenteng amplifier sendiri. "Zaman segitu, dibayar terserah, enggak juga terserah," kata Duta, 20 tahun, terkekeh.
Asyiknya, walau sudah kebanjiran uang, awak Sheila masih tak segan nongkrong di warung peteng khas Yogya. Itu, lo, warung kaki lima yang menu utamanya "nasi kucing", nasi bungkus sekepal dengan teri asin plus sambal sebagai lauk utamanya. Sampai terduduk kekenyangan pun pasti duit mereka tak akan habis. Lantas, ke mana duit itu akan dipakai? Ada rencana yang biasa saja, seperti membangun studio, membeli tanah, dan merenovasi rumah. Tapi Duta, mahasiswa semester keenam Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada, punya rencana seru. Ia ingin segera kawin. Dengan siapa? Itulah soalnya. Seperti Eross, Duta belum punya pacar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo