Perbesar
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
CINTA itu seperti tawon. Ia menyengat siapa saja yang dikehendakinya. Kali ini yang terpanah adalah pasangan Subroto dan Ratih Dardo Nitiwidjojo. Namun, mungkin karena sudah tergolong senior, sejoli ini enggan mengungkap banyak tentang hubungan mereka. "Aduh, malu saya kalau ditanya bagaimana kok bisa jadi sama Pak Broto," kata Ratih, 53 tahun, yang terpilih se-bagai runner-up Ratu Indonesia 1969. Subroto sendiri—72 tahun, bekas Sekretaris Jenderal OPEC—malah tak mau berkomentar sama sekali selain mesam-mesem. Asyiknya, irit bicara ini bukan berarti hemat tindakan nyata. Buktinya, mereka sepakat untuk mengikat tali perkawinan pada Sabtu pekan lalu di Jakarta.
Pasangan ini bertemu empat tahun lalu di sebuah pesta perkawinan. Barangkali karena ketum-pahan tuah pesta itu, hubungan Ratih dan Subroto, yang saat itu berstatus janda dan duda, menjadi makin erat. Ratih mengaku perasaannya sangat senang menjelang perkawinan ini. Omong-omong, apa yang membuat Ratih ter-pikat pada bekas menteri yang gemar berdasi kupu-kupu ini? "Bapak itu baik dan bertanggung jawab," ujar Ratih, tersenyum.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
