Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Sutardji Calzoum Bachri: Puisi Kebanjiran

Sastrawan Sutardji Calzoum Bachri harus menyelamatkan naskah puisi terbarunya yang terkena banjir pada tahun baru ini.

4 Januari 2020 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Sutardji Calzoum Bachri. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SASTRAWAN Sutardji Calzoum Bachri cukup kerepotan kala banjir awal tahun 2020 melanda kediamannya di bilangan Jatibening, Bekasi, Jawa Barat. Pasalnya, ia tak mengira hujan deras nyaris seharian itu bakal merendam kawasan tempat tinggalnya hingga setinggi paha. “Ini banjir besar lagi setelah 13 tahun yang lalu,” tutur Sutardji saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis, 2 Januari lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ketimbang banjir pada 2007 itu, kali ini ia tak begitu awas. Saat hujan bertambah deras pada malam hari, ia lelap tertidur. Begitu terbangun, beberapa buku dan catatan puisi serta buah pikiran Presiden Penyair Indonesia ini menjadi korban air bah yang masuk ke rumahnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jumlah buku yang kebanjiran, menurut pria kelahiran Rengat, Indragiri Hulu, Riau, 24 Juni 1941, itu, tak begitu banyak dan bukan koleksi penting. Yang cukup bikin penulis kumpulan puisi O Amuk Kapak ini ripuh adalah menyelamatkan manuskrip-manuskrip puisi terbaru yang ia tulis tangan. Termasuk kumpulan tulisan pemikirannya mengenai puisi yang rencananya akan diterbitkan pada Maret mendatang.

“Kertasnya saling menempel. Untungnya tinta penanya bagus, tidak luntur,” dia menerangkan. Hingga saat ini, pria yang kerap disapa Bung Tardji itu memang selalu menulis karyanya secara manual.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Aisha Shaidra

Aisha Shaidra

Bergabung di Tempo sejak April 2013. Menulis gaya hidup dan tokoh untuk Koran Tempo dan Tempo.co. Kini, meliput isu ekonomi dan bisnis di majalah Tempo. Bagian dari tim penulis liputan “Jalan Pedang Dai Kampung” yang meraih penghargaan Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2020. Lulusan Sastra Indonesia Universitas Padjadjaran.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus