Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saat masuk kamar Easy Hotel yang akan ia tempati selama dua bulan itu, Slamet Rahardjo Djarot, 66 tahun, kaget. Tak ada meja dan kursi di ruangan 4 x 4 meter tersebut. Lalu bagaimana dia akan bekerja? Sebagai anggota Komite Nasional Indonesia untuk Frankfurt Book Fair 2015, Slamet memang mesti segera menyiapkan konsep Paviliun Indonesia di pameran buku paling kondang sejagat itu. "Tidak ada waktu lagi mencari hotel lain," kata aktor senior itu, dua pekan lalu. Lagi pula, menjelang perhelatan akbar itu, semua hotel pasti sudah penuh.
Slamet putar akal. Dia bayangkan jika di depan toilet ada meja, dirinya bisaduduk di toilet sembari mengetik di laptop. Peraih beberapa Piala Citra ini lalu pergi ke kios di seputar hotel. Dari sana dia membeli sandaran pot bunga dan petibekas tempat kado. Sandaran ditaruhnya di depan toilet dan peti dibalik untuk diletakkan di atasnya. "Jadilah meja tempat kerja seharga 24 euro," kata pemain dalam sebuah program komedi satir di televisi ini tersenyum. Dasar seniman, ternyata meja buatan itu desainnya pas dengan warna putih toilet. Ia juga mengaku nyaman bekerja di meja darurat itu. Bagaimana kalo kebelet pub? "Meja saya singkirkan dulu, setelah selesai saya pasang lagi, ha-ha-ha...." l
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo