JIKA banyak artis ribut karena film-film lama yang ''panas'' diedarkan ulang di saat sang artis sudah ''dingin'', Eva Arnaz diam saja. Ia sendiri tak cemas. Bintang yang di masa lalu film-filmnya sering membuat merinding ini tak keberatan film- filmnya itu diputar kembali. ''Cuek,'' kata Eva Arnas seperti tak peduli. Alasannya, itu adalah bagian masa lalunya yang tak mungkin dihapus. Dengan begitu, baru Eva yang rela ''kebinalannya'' di masa lalu dipertontonkan kembali. Padahal, banyak artis, baik yang sudah pensiun maupun menganggur, yang dulu gampang membuka penutup tubuh di muka kamera, ramai-ramai melayangkan protes. Alasannya, kehidupan mereka sudah berubah. Mereka risi menonton aktingnya di masa lalu. Atau alasan lain: mereka kini sudah hajah, sehingga dikhawatirkan merusakkan citra dirinya. Eva juga sudah naik haji, bahkan dua kali. Ia mengaku rajin mengaji. Tapi, si Midah Perawan Buron yang saking panasnya dilarang main di Yogya itu tak bisa berbuat banyak. Baginya, kontrak film berlaku seumur dunia. Sampai ia nenek-nenek pun, sepanjang produser masih mengedarkan filmnya, orang masih bisa melihat tubuh segar setengah bugilnya di Bumi Bulat Bundar atau Akibat Pergaulan Bebas yang seram itu. Sekarang saja, kendati ia sudah kepingin lepas dari peran berbugil-bugil, masih saja ada yang coba-coba menggunakan predikat panasnya, dengan trik kamera. Itu yang membuat ia pasrah. Lagi pula, katanya, kendati kini lebih mendalami soal- soal agama, ''Toh saya tak hebat-hebat amat.'' Lo, bagaimana dong kalau nanti digunjingkan gampangan, apa tak risi? ''Dari dulu, orang sudah tahu siapa saya, kenapa mesti repot?'' katanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini