SEBELUM pulang ke negerinya, pekan lalu, Dodie Penalosa, 23, juara dunia tinju dari Filipina, seperti menyesal telah merobohkan Yani Hagler dalam waktu sekejap. "Kawawa, kawawa ...," komentar Dodie. Dalam bahasa Tagalog, kawawa berarti kasihan. Semula Dodie ingin memberi kesempatan kepada penantangnya untuk dua ronde awal. Tapi ayahnya, yang juga pelatihnya, Carl Penalosa, berteriak, "Bigyan mo ng husto." Terjemahan bebasnya, "beri dia pukulan keras". Dan Dodie menyarangkan hook kanannya, Yani pun tergeletak. "Kawawa, Yani tumba," komentar Dodie yang suka pamer bahasa Tagalog sambil ketawa kecil. Tumba artinya tertelentang. Apa rencana Dodie kini? Ia akan mempelajari tawaran Promotor Don King untuk sebuah paket pertandingan tinju di Las Vegas, Amerika Serikat. Raja promotor itu sudah menawar US$ 400.000 untuk paket yang terdiri dari tiga pertandingan. Yang membuat murung Dodie, yang ingin menantang juara IBF Ellyas Pical, adalah ia tak punya lawan bertanding lagi di kelas terbang yunior. "Bahkan lawan berlatih pun tak ada di Filipina," katanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini