NANCY Wilson, 46 tahun, penyanyi jazz terkemuka dari Amerika,
pekan lampau tampil di Hotel Mandarin, Jakarta. Ibu tiga anak
berkulit hitam ini tak merasa risih kena matahari tropis. Tiap
hari ia menjemur tubuhnya yang berlekuk itu dalam pakaian
bikini. "Kulit saya memang jadi lebih hitam, tapi saya merasa
lebih sehat," ujarnya.
Lahir di Ohio sebagai anak sulung enam bersaudara dari keluarga
pekerja pabrik besi, Nancy mulai tarik suara sejak usia 15
tahun. Namanya kini tak mudah dipisahkan dari musik jazz.
Bagaimana bisa awet begitu? "Saya ini bukan penyanyi musiman,
sih," jawabnya, "Saya tak pernah menjadi terkenal karena hits."
Maksudnya, ia menjadi beken bukan gara-gara lagunya.
Dalam perjalanannya yang panJang itu baru sekarang wanita yang
mulai beruban ini datang ke Indonesia. Itu pun hanya buat
seminggu. Lalu langsung balik ke AS. "Buat apa penyanyi sampai
47 minggu setahun, seperti orang lain?", ia menyatakan
pendiriannya "sebab saya adalah seorang ibu dan seorang istri.
Untuk saya, rumah tangga lebih penting."
Tidak ngotot cari uang, toh dia kaya. Kediamannya di Pioneer
Town, California--jauh dari kebisingan kota - berada di tanah
seluas 125 ha. Di sana ada peternakan sapi, kuda, kambing dan
babi "Saya mendapatkan depresi ketika berada di kota," ujarnya.
Itulah riwayatnya ia mendirikan Yayasan Nancy Wilson yang
bertujuan menolong anak-anak kota. Dua tahun lalu ia
menyumbangkan tanah seluas 30 ha - sekitar 6 km dari rumahnya -
untuk dijadikan taman rekreasi anak-anak. "Banyak anak kota
sampai umur sepuluh pun belum pernah melihat sapi atau kuda.
Mereka hanya kenal sapi-sapian dan kuda beton," ucapanya sedih
"dan hidup dalam lingkungan yang tak mengenal alam."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini