DIAM-diam orang bulu tangkis punya lawan baru: Ny. Lasmi Otto
Malik, 33 tahun. Menantu Adam Malik ini sejak tiga tahun
terakhir lebih tekun di lapangan bulutangkis. Sebelumnya dia
penggemar golf, "dalam setahun saya dapat mengejar handicap 14,"
cerita ibu empat anak ini. Itu artinya jempolan buat tingkat
amatir.
Namun dia pamitan dari golf karena kelamaan di lapangan, hingga
sering tak bertemu dengan anak. "Bulutangkis lebih menarik,
karena banyak gerak," ujarnya. Selain itu ia masih tetap bisa
main di rumah. Sebab punya lapangan di kediamannya Jalan Jambu
56, Jakarta Pusat.
Gagasan membuat lapangan di rumah itu timbul tatkala Adam Malik
masih menjabat wakil presiden. Agar tak kelewat terikat
protokol, "kalau Bapak mau main bisa sekalian datang ke rumah
kami", tuturnya. Dan belakangan ini dari rumah itu resmi sudah
muncul Klub 56 dengan anggota 36 orang dan tujuh di antaranya
berusia di bawah sepuluh. Ny. Lasmi menjadi pembina, sang suami
ketua, sedang pelatihnya adalah Darius Pongoh -- ayah Lius
Pongoh.
Meski mengaku terlambat buat memasuki permainan profesional, Ny.
Lasmi tak canggung turun dalam arena pertandingan. Pertengahan
April dalam permainan ganda di semi final kejuaraan se-DKI,
mereka dapat nomor. "Saya cuma ingin memberi semangat pada
olahragawan muda kita, biar saya sudah ada umur pun mau berusaha
untuk berprestasi," katanya.
Selain itu langkahnya sekarang dipandangnya sebagai "lebih bagus
dari pada uang dihabiskan jalan-jalan ke luar negeri. Kan lebih
baik dibelikan peralatan bulutangkis," ujarnya. Akan banyak yang
menyusul?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini