Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tak aneh jika Riyanni Djangkaru, 32 tahun, berkampanye menyelamatkan hiu, yang terancam punah. Sebagai mantan pembawa acara Jejak Petualang, dia akrab dengan alam. Apalagi kini Riyanni adalah pemimpin redaksi majalah para penyelam, Dive Mag. Yang agak unik adalah cara dia meyakinkan orang lain agar tidak mengkonsumsi sirip hiu.
Jika dalih soal khasiat sirip hiu yang hanya mitos dan populasi hewan itu yang makin langka tak berhasil, Riyanni mengeluarkan jurus terakhir. "Kalau mau jadi termometer, ya, silakan," katanya kepada mereka. Maksudnya, kandungan merkuri dalam sirip hiu itu 42 kali dari batas normal. Banyaknya merkuri (air raksa) yang mengendap dalam tubuh ia umpamakan dengan termometer yang berisi cairan ini.
Hiperbol, tapi mungkin manjur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo