Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

The five pop

Roy, marten, roby sugara yatti octavia, yenny rachman dan doris callebout mengaku sebagai 5 orang yang paling laris teken kontrak film dan menamakan dirinya "the five pop", lima yang populer. (pt)

7 Januari 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

THE Five Pop, begitu mereka menamakan diri. Bintang-bintang film Roy Marten, Roby Sugara, Yatti octavia, Jenny Rachman dan Doris (Syarifah) Callebaut merasa, merekalah yang paling laris teken kontrak film. Karena itu mereka merasa sebagai 'lima yang populer'. Roy Marten alias Salam muncul pertama kali secara menonjol dalam Kampus Biru-nya Ashadi Siregar. Roby Sugara, tadinya karyawan Hotel Kartika Chandra. Kemudian tampil sebagai pembawa iklan minyak rambut "anti kusut." Mulai nongol dalam film Rahasia Perawan, dengan sutradara Ali Shahab. Yatti Octavia kebeken karena berani buka dada dalam Perawan Kubu. Doris ya dalam Inem Pelayan Sexy yang membawa rezekinya. Yenny Rachman, setelah main beberapa film sebagai figuran, nyelonong dalam Kugapai Cintamu. Yang terakhir ini juga berani dalam adegan lepas busana. Kabarnya kelimanya kini mulai unjuk gigi untuk menetapkan tarif masingmasing kalau ada produser yang mau pakai. "Kalau bukan kita, siapa lagi yang akan menghargai?" kata Roy Marten yang sedang bermain dalam Kembang-Kembang Plastik Wim Umboh. Ada yang mengatakan harga mereka masing-masing sekitar 4 sampai 6 juta sekali kontrak. "Pokoknya kan sama-sama untung. Film mereka laris, kita juga mendapat penghasilan lumayan," kata Yatti, yang dalam Kembang Kembang Plastik juga berperan sebagai pelacur murahan "Iya sialan," kata Dien Novita, kakak Tanti Yosepha. "Melihat adegan itu saya jadi malu jadi pelacur murahan. Kalau jadi "pelacur kelas tinggi" kan lebih baik. Paling teman-teman mengira, wah saya ini pelacur kelas tinggi. Nggak apa. Eh, tapi dalam film itu, hiih, rasanya malu deh jadi pelacur 500 perak." Dien, yang serumah dengan aktor Barnbang Hermanto dan baru lulus dari Universitas Gajah Mada sebagai sarjana ekonomi, adalah juga ketua persatuan alumni Cama 1977.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus