PELAWAK dan bintang film Ateng katanya sudah mulai bosan dengan
film serialnya. "Saya bosan memainkan diri saya terus-terusan,"
katanya sambil menghapus keringat di leher yang hampir hilang
tertelan kepala dan bahu. "Coba bayangkan. Ateng yang jadi Sok
Aksi, yang Sok Tahu, yang Godfather, dan sekarang, saya jadi
Ateng Pendekar.
Aneh. Judulnya saja yang berbeda. Sebenarnya saya main yang
begitu-begitu juga."
Tapi sulit baginya untuk mengelak. Sebab. "saya tidak pernah
bosan teken kontrak. Soalnya duit, sekali lagi duit. Kalau sudah
duit, ijo deh mata saya." Itulah sebabnya, setiap kali dia main
film Ateng anu, dia minta Hasmanan -- yang menyutradarai serial
Ateng-untuk memberi variasi yang berbeda. "Supaya penonton tidak
bosan. Biarlah saya saja yang bosan," katanya.
Tapi akibat minta variasi, Ateng harus keua getah. "Sekarang
saya disuruh main dengan ular. Bayangkan: sama kecoak saja saya
sudah takut." Ini dia lakukan ketika pembuatan film berjudul
Ateng Pendekar Aneh. "Dengan menahan segala macam rasa geli,
Jijik, takut, saya hadapi artis ular itu. Ee, ternyata tidak
apa-apa. Di sinilah saya yakin bahwa segala macam geli, jijik
dan takut akan hilang kalau sudah berhadapan dengan duit,"
katanya sambil tertawa terkekeh-kekeh.
Ular yang dipakai Ateng adalah ular yang sudah dijinakkan, milik
Kenya Hesando, singkatan Keluarga Besar Penyayang Hewan Berbisa
Indonesia. "Saya telah konsultasi dengan produser, pelnilik
bioskop dan distributor tentang penggemar saya. Katanya sih
masih ada sekitar 100.000 orang, terutama penonton anak-anak."
Karena itu dia masih mau melayani film Ateng anu. "Tapi pada
suatu saat." katanya, saya harus mengalihkan bentuk permainan
saya sebelum mereka bosan terhadap saya."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini