MAU tahu bagaimana sebuah lagu kondang terciptakan? Suatu kali, seorang penyanyi merasa kangen pada istrinya. Keduanya tengah dipisahkan oleh kesibukan selama tiga bulan. Penyanyi itu lantas duduk dan mulai menulis lirik lagu. "Saya hanya memindahkan apa yang ingin saya katakan kepadanya lewat lagu," katanya. Greget rindu itu menjadi nyanyian kondang Right Here Waiting. Dialah Richard Marx, 26 tahun, si Perindu yang akan menyapa penonton Indonesia, di panggung Stadion Pelita Jaya Lebakbulus, Jakarta Selatan, pekan ini. Sebelumnya, ia tur ke Singapura dan Malaysia. "Karena kebetulan ada tur itu dan dia memang lagi digemari, kami mendatangkan Richard Marx ke sini," kata Rinny Noor Fattah, Direktris ONO Artists Promotion, penyelenggara acara ini. Benarkah kebanyakan lagu Marx cengeng? "Saya menulis lagu berdasarkan pengalaman pribadi atau tentang problem sosial di sekeliling saya," katanya. Bulan lalu, Marx mengedarkan lagu Children of the Night. Judul ini diambil dari nama organisasi di Los Angeles yang telah 10 tahun menolong para remaja tersesat yang menjadi pelacur cilik dan pencandu obat bius. Keuntungan penjualannya, seluruhnya akan diserahkan kepada organisasi sosial itu. Bagi Rinny, mendatangkan Marx jelas aman -- dibandingkan dengan ketika mendatangkan roker Mick Jagger. "Kelas penonton musik rock lain dengan musik pop," katanya. Itu juga sebabnya Rinny memilih panggung di Stadion Lebakbulus, yang bisa menampung 15 ribu penonton. Supaya harga karcisnya bisa lebih murah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini