Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Usung Ronggeng ke Broadway

13 Desember 2004 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

JADI penari latar Madonna selama delapan bulan rupanya membuat Eko Supriyanto ketagihan pentas di Amerika Serikat. Namun, koreografer kelahiran Kalimantan Selatan 26 November 1970 ini tak lagi mengiringi pelantun Don't Cry for Me Argentina itu. Eko mengusung tari ronggeng Banyumasan yang dikemas dalam opera kontemporer dan disko. "Pengalaman ikut Madonna mempengaruhi saya ingin pentas lagi di sana," kata Eko di sela-sela sebuah pentas ronggeng di Solo, pekan lalu.

Inspirasi ronggeng yang diboyong Eko berasal dari Ronggeng Dukuh Paruk, novel trilogi karya Ahmad Tohari. Dengan opera yang berdurasi satu setengah jam, Eko ingin menampilkannya tahun depan di satu jalur jalan di Broadway, impian para seniman dunia. "Obsesi saya ingin memberi warna Indonesia di Broadway," kata tamatan UCLA, AS, ini. Hanya, sayang, persoalan klasik masih belum diatasi, yakni dana.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus