TEMPO.CO, Yogyakarta - Puluhan jamaah yang tergabung dalam Majlis Dzikir Gusdurian, MDG's Yogyakarta melakulan aksi solidaritas dengan mengusung tajuk yakni doa bersama untuk bangsa. Acara tersebut digelar di Gereja St Lidwina Bedog, Sleman, Yogyakarta, Rabu sore, sebagai bentuk rasa empati yang dalam terhadap para korban kejadian penyerangan Gereja St Lidwina.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penyerangan terhadap Gereja St Lidwina Sleman, yang terjadi pada Minggu pagi, melukai Romo Karl Edmud Prier dan beberapa jemaat gereja. Majlis Dzikir Gusdurian menilai tindakan keji tersebut bertentangan dengan agama, kemanusiaan, dan Pancasila.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam aksi solidaritas ini, Majlis Dzikir Gusdurian Yogyakarta selain doa bersama, juga menyampaikan rasa empati yang sangat dalam atas peristiwa yang menimpa gereja setempat.
Aksi tersebut juga disertai simbolisasi pemberian pita berwarna merah dan karangan bunga bagi pihak gereja dan juga poster wajah dan kutipan kata-kata Gusdur.
Simak: Muslimah Ini Turut Bersihkan Gereja St Lidwina Pasca-Serangan
Mejelis Dzikir Gusdurian berharap Yogyakarta kembali menjadi kota yang ramah toleransi serta perlu ada kebijakan nyata dari pemerintah pusat dan daerah untuk mencegah kampus-kampus perguruan tinggi dan masjid-masjid menjadi tempat tumbuhnya paham radikal. Pasalnya potensi praktik-praktik intoleransi masih menjadi ancaman yang serius.
Dengan aksi serupa diharapkan peristiwa penyerangan gereja St.Lidwina Bedog, Sleman, Yogyakarta menjadi kejadian terakhir dan tidak akan terulang di Indonesia.
Jurnalis Video: Hand Wahyu
Editor: Ngarto Februana