Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
EMPAT bulan mendekam di penjara tak membuat Antasari Azhar berubah. Rambut dan kumis tebalnya tetap terpelihara rapi. Kamis pekan lalu, dari dalam sel tahanan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang berukuran 2 x 3 meter, ia menebar senyum kepada puluhan wartawan, fotografer, dan juru kamera televisi yang berebut mendekatinya. ”Kamu sekarang tambah gemuk,” ujarnya menunjuk seorang wartawan yang dikenalnya. Asap rokok tak henti-henti mengepul dari bibir Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi yang kini nonaktif itu.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo