Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tak lebih dari setengah jam Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Untung Suharsono Radjab berada di ruang tahanan Tembesu, Rumah Sakit Kepolisian RI, Kramat Jati, Jakarta. Tapi, Rabu pekan lalu itu, kehadiran Untung menengok John Kei tersebut segera mengundang polemik.
Jumat dua pekan lalu, pasukan Untung melumpuhkan John, yang tengah bersantai di Hotel C'One, Jakarta Timur. John diduga otak pembunuhan Tan Harry Tantono alias Ayung, Komisaris Utama PT Sanex Steel Indonesia. "Kami masih terus mengejar semua anak buahnya yang terlibat pembunuhan itu," kata alumnus Akademi Kepolisian 1977 ini kepada wartawan Tempo Wahyu Muryadi, L.R. Baskoro, Anton Aprianto, dan Mustafa Silalahi, yang mewawancarainya di kantornya pada Kamis malam pekan lalu.
Banyak yang mengkritik langkah Anda membesuk John Kei?
Sebagai Kapolda, saya wajib melihat tersangka ini secara fisik. Saya datang ingin memastikan apa benar dia ditembak. Saya juga ingin tahu apakah dia sehat atau tidak. Ini kewajiban polisi. Memang banyak yang memarahi saya kenapa membesuk John, tapi sudah saya jelaskan alasannya.
Apa dasar utama polisi menangkap John?
Kami berangkat dari kejadian pembunuhan di Swiss-Belhotel, Jakarta. Setelah olah tempat perkara, kami temukan ada beberapa orang yang datang ke sana sebelum kejadian.
Salah satunya John?
Ada tiga orang yang menyerahkan diri dan mengaku sebagai pelaku. Setelah diadakan pengembangan, John Kei menjadi salah satu yang datang saat itu.
Itu yang terekam di closed-circuit television (CCTV) hotel?
Ya. Kami kembangkan temuan CCTV dan bukti lain. Kami juga minta keterangan ahli pidana. Menurut ahli, John laik jadi tersangka.
Apa peran dia dalam kasus ini?
Dia kan baru tersangka, keterlibatannya didalami pada proses penyidikan. Dalam teori pidana, ada pelaku, ada yang turut serta, dan ada intellectuele dader.
Apa sebenarnya motif pembunuhan itu? Benar bukan sekadar masalah utang-piutang?
Terlalu dini bicara tentang motif. Nanti setelah keterangan tersangka, saksi ahli, dan barang bukti disatukan, baru kami konstruksi motifnya.
Kapan John sebenarnya ditetapkan jadi tersangka?
Setelah tiga anak buahnya menyerahkan diri. Kami periksa mereka secara intensif dan kami kembangkan kasus itu. Setelah dijadikan tersangka, ya, kami tangkap.
Apakah sebelumnya John pernah dipanggil untuk dimintai keterangan?
Dalam hukum acara pidana, seseorang jadi tersangka bisa dari proses dia dipanggil dulu sebagai saksi atau ditetapkan tersangka lalu ditangkap.
Atas dasar itu polisi langsung menangkap John?
Ini kasus kekerasan dan kejahatan pembunuhan. Ada pertimbangan teknis kenapa dia harus ditangkap.
Seperti apa sebenarnya polisi memandang kelompok John Kei? Benar mereka besar dan kuat?
Saya tidak membesar-besarkan kelompok tertentu. Kalau secara pribadi atau kelompok melakukan tindak pidana, ya, kami tindak.
Kalau begitu, mengapa untuk menangkap John harus dikerahkan puluhan polisi?
Setiap akan bertindak, polisi melakukan langkah intelijen. Kami tidak mau underestimate dalam penangkapan itu.
Kenapa polisi harus menembak John?
Dia melawan dan mau melarikan diri. Kami terpaksa melumpuhkannya. Setelah itu, kewajiban kami membawanya ke rumah sakit. Tapi di rumah sakit itu dia disel juga.
Alba Fuad, teman wanita John, positif memakai narkoba. Apakah John juga positif memakai narkoba?
Belum keluar hasilnya. Kami masih melakukan koordinasi dengan Badan Narkotika Nasional. Pada saat penangkapan memang ditemukan di kamar mereka bekas botol kemasan bong untuk mengisap narkoba.
Polisi dituduh menyalahi prosedur dalam penangkapan John. John, misalnya, juga mengaku dipukul senjata padahal tidak melawan.
Kami punya prosedur. Buktikan saja tuduhan itu. Kalau tidak terima, ada salurannya. Misalnya bisa mengadu ke Divisi Profesi dan Pengamanan Kepolisian.
Sejauh ini ada belasan kasus yang diduga melibatkan kelompok John Kei, seperti insiden di Kafe Blowfish dan di Jalan Ampera. Apakah ini juga akan dibuka?
Kami akan mempelajari, di mana keterlibatannya. Syaratnya, kasus itu tidak kedaluwarsa. Kalau buktinya kuat, pasti kami sidik.
Kenapa polisi selama ini terkesan kesulitan mengungkap kasus yang melibatkan John? Benarkah karena ia dilindungi orang kuat?
Ini soal bukti saja. Kalau dia punya backing, kenapa sekarang tidak nongol? Sebelum dia ditangkap, saya minta dukungan Panglima Kodam Jaya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo