Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Berita Tempo Plus

<font size=2>[1933]</font><br /><font color=#999900>Teh Bandulan </font>

28 September 2009 | 00.00 WIB

<font size=2>[1933]</font><br /><font color=#999900>Teh Bandulan </font>
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

GUNA menjaga kepekaannya menghidu gambir dan bunga melati serta mencicipi racikan daun teh, Willyanto rela tidak sarapan pagi tiap hari. ”Agar lidah bisa netral," kata ahli waris bisnis teh merek Bandulan asal Pekalongan, Jawa Tengah ini. Urusan bunga gambir dan melati bukan main-main karena jadi ciri khas teh Bandulan.

Willyanto adalah cucu Thang Tjeng Kiat dan Nyonya Kho Pek Ngoo yang meneruskan usaha yang dirintis kakek-neneknya. Kini dia satu-satunya yang bisa mengecap bahan baku teh Bandulan. Untuk mendapatkan cita rasa pas, ahli waris bisnis teh yang berdiri sejak 1933 ini hanya mau menerima daun teh dari Sukabumi dan bunga melati dari Purbalingga.

Thang Tjeng Kiat meracik tehnya di gudang rumah di Gang Sugih Waras, Pekalongan. Kini cucunya, Willy, punya pabrik seluas 1,5 hektare di Jalan Ahmad Yani di kota yang sama. Pada masa lalu, perluasan wilayah pemasaran teh sering dilakukan tanpa sengaja. Pada 1950-an, 10 bungkus teh dititipkan ke saudara Thang Tjeng yang tinggal di Semarang sebagai oleh-oleh. Hasilnya? Makin banyak pesanan muncul.

Ingin menaklukkan Jakarta dan Jawa Barat, Willy menyimpan cita-cita lain, "Kami ingin membuat minuman berenergi seperti Extra Joss atau Kratingdaeng yang berasa dan beraroma teh,” ujarnya kepada Tempo.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus