Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Berita Tempo Plus

<font size=2>[1930]</font><br /><font color=#999900>Aroma</font>

28 September 2009 | 00.00 WIB

<font size=2>[1930]</font><br /><font color=#999900>Aroma</font>
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PAPAN namanya, Aroma, nyaris tak tampak. Tersembunyi di balik banjaran gerobak kaki lima yang menjajakan aksesori mobil dan gorengan. Begitu Tempo mendekat, wangi kopi robusta dan arabika yang digoreng berhamburan dari cerobong putihnya.

Bangunan dua lantai itu didirikan Tan Houw Sian, mantan pegawai di perkebunan kopi Belanda, pada 1930. Dia menggunakan tabungan pensiunnya untuk membangun rumah sekaligus pabrik kopi di Jalan Banceuy, Bandung, itu. Judulnya: Koffie Fabriek Aroma.

Sebagai mantan pegawai perkebunan kopi, Houw Sian tahu cara membuat kopi enak. Dia juga mengenal banyak pemilik kebun kopi, sehingga pasokan kopi terjamin adanya. Menggunakan sepeda ontel, Tan menjual kopi di Bandung dan sekitarnya. Ketika nama Aroma makin dikenal, pelanggannya termasuk sejumlah hotel Belanda, seperti Savoy Homann dan Preanger.

Setelah Tan wafat, pada 1982, perusahaan beralih ke tangan Widya Pratama, putranya. Di tangan Widya, Aroma tak banyak berubah, termasuk alat dan cara mengolah kopi. Seperti bapaknya, Widya, kini 52 tahun, hanya menggarang biji kopi berwarna cokelat gelap yang sudah diperam 5-8 tahun. ”Itu untuk menurunkan kadar asam dan kafeinnya,” katanya.

Widya menjual kopi arabika Rp 52 ribu per kilogram, sedangkan robusta Rp 42 ribu. Alih-alih merayu pembeli memborong dalam jumlah banyak, Widya lebih sering menganjurkan pelanggannya membeli sedikit demi sedikit. ”Lebih baik minum kopi segar yang baru digiling,” katanya. Widya memang tak rela bila kopi yang dijualnya menjadi tak nikmat gara-gara salah perlakuan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus