Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SEMULA, pada 1939, Nyonya Ong Kiem Lien hanya memasak kue untuk dijual ke tetangga. Ada wajik, onde-onde, keripik tempe, rempeyek kacang, dan jadah (kue dari ketan dan kelapa parut). Usaha ini dilanjutkan oleh anaknya, Ong Gwek Nio, yang kemudian hanya berkonsentrasi pada wajik.
Bisnis ini dilanjutkan oleh anaknya, Ong Hwa Nio dan Ong Joe Tjuan, hingga 1981, dan kini dikelola oleh kemenakan Tjuan: Untung Giyanto, 55 tahun. Baru di generasi cucu inilah usaha keluarga ini didaftarkan dengan merek Wajik Nyonya Week—dari nama Nyonya Gwek, panggilan Ong Gwek Nio. Sejak 1997, nama ini disingkat jadi Wajik Week saja.
Kini Wajik Week menjadi salah satu oleh-oleh ”wajib” dari Magelang dan sekitarnya. Rasanya pun hanya ada dua macam: gula kelapa (warna cokelat) dan pandan (hijau). Semula wajik ini hanya dibungkus dengan daun pisang dan koran bekas, tapi kini Untung memperbaruinya menjadi kardus. Ia juga pernah mengemas dagangannya dengan memakai kertas minyak dengan disablon logo.
Untung tetap menjaga kualitas wajik dengan mempertahankan takaran sesuai dengan resep asli sang nenek.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo