Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Usianya baru 32. Tapi Muhammad Nazaruddin mampu ”mengguncang” dunia politik Tanah Air dalam beberapa pekan terakhir. Sepak terjang bendahara umum Partai Demokrat ini satu persatu terbuka ke publik.
Perkara suap dalam proyek pembangunan wisma atlet Sea Games XXVI di Jakabaring, Palembang, menjadi pembuka kotak pandora sejumlah kejahatan yang diduga dilakukan Nazaruddin. Ia antara lain dituduh sebagai aktor pengatur PT Duta Graha Indah Tbk., menjadi kontraktor pembangunan wisma atlet senilai Rp 191 miliar.
Dengan jabatannya sebagai anggota Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat, dia juga disebut-sebut bersama kawan separtai, Angelina Sondakh, dan Wayan Koster dari PDI Perjuangan mengawal anggaran jatah Kementerian Pemuda dan Olah Raga. Dalam pemeriksaan awal setelah ditangkap, anak buah Nazaruddin, Mindo Rosalina Manullang, mengatakan bosnya itu memperoleh komisi 13 persen—walau pengakuan ini dicabut beberapa hari kemudian.
Tuduhan terakhir muncul pekan lalu, setelah Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud Md. Bertemu Susilo Bambang Yudhoyono, ketua dewan pembina Partai Demokrat. Mahfud melaporkan bahwa Nazaruddin pernah berusaha memberi uang 120.000 dolar Singapura atau Rp 834 juta kepada Sekretaris Jenderal Mahkamah Konstitusi, DjaÂneÂdri M. Ghafar.
Sepanjang pekan lalu, Tempo berkomunikasi dengan Nazaruddin untuk wawancara. Tapi hingga Jumat, waktu tenggat naskah majalah ini, ia menolak pernyataan-pernyataannya dipublikasikan. Baru pada Sabtu siang, lelaki kelahiran Bangun, Sumatera Utara, 26 Agustus 1978 ini bersedia diwawancara melalui telepon. Berikut kutipan pernyataannya kepada Fanny Febiana dari Tempo.
Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud Md mengatakan Anda memberikan uang 120 ribu dolar Singapura kepada Djanedri di Ranch Market, Kemang, 23 September 2010 malam. Benarkah?
Itu tidak benar. Terus, apa maksud Pak Mahfud itu? Coba ditanyakan sendiri ke dia apa maksud beliau melakukan itu? Pak Mahfud itu paham aturan dan mekanisme hukum. Lalu kenapa kejadian September kok baru ngomong sekarang? Pak Djanedri juga jangan fitnah orang. Itu tidak baik. Saya meragukan kredibilitas beliau.
Jika tidak benar, apa motivasi Mahfud dan Djanedri?
Apa tujuan politiknya saya tidak tahu. Coba tanyakan pada Pak Djaned.
Anda juga disebut menolak ketika DjaÂnedri mengembalikan uang pemberian Anda?
Saya tidak pernah memberi dana sama sekali ke Mahkamah Konstitusi. Jadi ngapain saya menolak?
Anda menyebut itu sebagai tanda perÂsahabatan?
Itu tidak benar. Sama sekali saya tidak pernah memberi. Saya bingung rekayasa politik apa itu.
Ada tanda terima pengembalian uang dari satpam rumah Anda?
Saya tidak tahu. Ini fitnah besar yang dilakukan. Untuk apa saya ngasih uang? Sama sekali tidak benar.
Anda juga disebut mengancam akan membongkar aib Mahkamah Konstitusi karena Djanedri menolak uang dari Anda?
Itu fitnah besar. Ngapain saya mengancam? Apa substansinya? Sampai sekarang saya tidak pernah telepon atau bertemu berduaan dengan Pak Mahfud. Tolong beliau terbuka tentang itu.
Bertemu dengan Djanedri?
Itu kapasitasnya beliau sebagai Âmitra kerja. Beliau kan sekretaris jenderal Mahkamah Konstitusi, saya anggota Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat. Saya tidak ada perhatian khusus ke Mahkamah Konstitusi.
Ada kabar menyebutkan Anda memberi uang ke MK untuk mengamankan pemilihan kepala daerah Simalungun dan Manokwari. Apakah itu benar?
Itu fitnah.
Setelah berbagai kasus melibatkan Anda, Dewan Kehormatan Partai Demokrat meminta Anda mundur?
Demokrat ini partai modern, ada mekanisme dan sistemnya.
Tapi apakah benar Anda sudah diminta mundur oleh Dewan Kehormatan?
Semuanya kita kembalikan ke mekanisme dan sistemnya.
Apakah benar Anda mengancam akan menyeret Anas Urbaningrum, Edhie Baskoro, Zoelkarnaen Mallarangeng, dan Marzuki Alie jika Anda dipaksa mundur?
Ini fitnah apa lagi? Saya punya keluarga. Fitnah apa ini? Nggak baik untuk pencitraan dan keluarga saya. Negeri ini harus dibangun oleh kebaikan dan kejujuran. Janganlah kita mengembangkan fitnah. Itu tidak baik.
Apakah empat orang itu punya kesalahan?
Itu isu yang dibuat, fitnah. Demokrat itu solid. Tidak ada perpecahan sama sekali. Tahun 2010-2013 ini tahun kerja untuk partai.
Apakah Anda memiliki bukti tentang kesalahan mereka?
Itu isu, itu fitnah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo