Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

"penipu" yang beruntung "penipu " yang beruntung

Nama columbus bertebaran di peta dunia, begitu ia menjejakkan kakinya di benua baru, 5 agustus 1498. tetapi benua itu diberi nama amerika (dari tokoh amerika vespucci) dan bukannya columbia.

26 Oktober 1991 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"MUSTAHIL ada pulau yang dapat menampung sumber air untuk sungai sebesar itu kecuali bila pulau itu adalah sebuah benua." Seorang penulis kronik masa Columbus, Las Casas, mengaku bahwa itulah kata-kata Columbus yang sebenarnya, yang menjadi bukti sejarah bahwa pada Agustus 1498, Columbus, atau beberapa rekan seperjalanannya, menapakkan kaki Eropa pertama di Amerika Selatan, dalam pelayarannya yang kesekian kalinya. Dalam jurnalnya Columbus menulis, "Saya percaya bahwa ini adalah sebuah benua besar, yang sampai kini belum pernah diketahui." Nama Columbus akhirnya bertebaran di peta dunia: Columbia di Amerika Selatan, British Columbia di Kanada berbagai kota dan jalan diberi nama Colon di hampir setiap negara Amerika Latin Sungai Columbia dan Columbia University di Amerika bahkan lima puluh kota bernama Columbus atau Columbia, dan masih ditambah dengan gunung, taman, jaringan radio, serta pesawat luar angkasa. Nama itu memang tidak dilupakan dalam sejarah dan peta. Tapi Benua Baru itu sendiri ternyata dinamakan Amerika, menurut nama tokoh lain, Amerigo Vespucci. Perdebatan itu menjadi perdebatan klasik. Seorang kepala peradilan Boston pada 1697 berkeras menyatakan bahwa seharusnyalah Benua Baru itu diberi nama Columbia. Pada saat Revolusi Amerika, penulis Phillis Wheatly menyarankan agar nama "Amerika" diganti menjadi "Columbia". Pada 1777, sejarawan William Robertson memanggil Vespucci dengan nama "penipu yang beruntung". Kata Ralph Waldo Emerson, "Amerika membawa nama seorang penipu." Banyak yang berpendapat bahwa Vespucci, bukan Columbus, yang pertama-tama menyadari bahwa dataran tersebut adalah "Dunia Baru," dan bukan terusan benua Asia, seperti yang selalu dikatakan Columbus. Columbus sendiri, konon, berkeras meyakinkan dirinya bahwa yang dilihatnya adalah bagian dari Benua Asia. Tuduhan atas Vespucci mungkin tidak sepenuhnya berdasar. Lagi pula, situasi ketika namanya akhirnya menjadi nama Benua Baru tersebut adalah sebuah kecelakaan sejarah yang bukan disengajanya. Selain itu, Vespucci bukannya tidak punya andil dalam sejarah pelayaran Eropa ke Dunia Baru itu. Vespucci adalah produk masa Renaisans. Lahir di Florence, Italia, ia tumbuh dalam keluarga kelas menengah, dan mendapat pendidikan humaniora dari pamannya yang terpelajar. Dari sang Paman, Vespucci muda mendapatkan semangat belajar yang luar biasa. Pada usia baru 20-an tahun, ia bekerja pada sebuah kongsi dagang dan bank, yang mengirimkannya ke Seville sebagai perwakilan kongsi tersebut pada 1491. Sebagai perwakilan, ia banyak berhubungan dengan Juanoto Berardi, salah seorang bankir yang memodali perjalanan Columbus pada tahun 1492. Diperkirakan, melalui Berardilah pertemuan Vespucci-Columbus terjadi, ketika Columbus kembali dari perjalanan pertamanya, 1493. Vespucci akhirnya terlibat dalam persiapan pelayaran Columbus kedua. Hubungan mereka tampaknya sangat baik. Menurut sejarawan Consuelo Varela, Vespucci berjasa "menghilangkan" sejumlah besar utang Columbus pada Berardi. Bukan hanya itu, Vespucci mengulurkan tangannya pada keluarga Columbus, setelah pelayar besar itu wafat. Ia menjadi saksi keaslian tanda tangan almarhum dalam sebuah dokumen sebidang tanah di Hispaniola. Menyusul kematian Berardi pada 1495, Vespucci menjadi penjual kapal terkemuka di Seville, dan mendapat pujian dari Columbus -sesuatu yang jarang terjadi -sebagai pedagang kapal yang jujur. Akhirnya Vespucci tidak kuasa menolak panggilan tanah di seberang lautan. Bacaan dan pergaulannya dengan para nakoda menjadikannya seorang ahli dalam ilmu bumi. Akhirnya ia memutuskan untuk melihat sendiri bagian dunia seberang itu. Inilah awal semua kontroversi di sekitar Columbus, Vespucci, dan nama Dunia Baru. Vespucci jelas merupakan penulis yang lebih baik daripada Columbus meski sebagai mualim ia berada di bawahnya. Columbus tidak bertutur dengan menarik tentang apa yang dilihat dan dialaminya selama perjalanan. Sebaliknya, Vespucci dengan mendetail menceritakan betapa eksotis dan seksinya wanita-wanita yang dijumpainya di Benua Baru itu. Vespucci juga menceritakan kehidupan bermasyarakat, dengan romantisme gaya Eropa. Masalahnya, ada beberapa bagian yang diragukan merupakan karya asli Vespucci. Bagian-bagian itu menyangkut detail keberhasilan pelayarannya. Tapi rupanya hal ini tak menjadi masalah bagi dua orang muda bernama Jean Basin de Sandaucourt dan Matthias Ringmann, yang pada 1507 menerbitkan peta dunia, termasuk peta Dunia Baru. Dalam kata pengantar buku peta itu tertulis: "Kini bagian dari dunia (Eropa, Asia, dan Afrika) sudah dijelajahi, dan yang keempat sudah ditemukan oleh Amerigo Vespucci ... saya rasa tak ada alasan mengapa Benua Baru itu tak dinamakan Amerige, Tanah Americus, atau Amerika ..." Sandra Hamid

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus