Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT TransJakarta menargetkan armada bus listriknya mencapai lebih dari 10 ribu unit pada 2030. Peralihan ini bertujuan ke arah elektriktifikasi transportasi publik masa depan.
Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama TransJakarta Mohamad Indrayana berharap rencana elektrifikasi bus Transjakarta dalam kurun waktu tujuh tahun ke depan ini mampu mendorong transportasi publik bertenaga listrik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Coba bayangkan pada 2030 sudah menyediakan kurang lebih 10.047 armada listrik," kata Indrayana dalam diskusi Solusi Polusi Udara Kota di Jakarta, Minggu, 15 Oktober 2023, seperti dikutip dari Antara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada 2027, ditargetkan 50 persen armada TransJakarta sudah menggunakan listrik. Pada 2030, 100 persen bus Transjakarta diharapkan sudah bertenaga listrik.
"Angka itu terkesan ambisius, tapi kalau dijalankan secara biasa, kita tak pernah capai tujuan maka perlu ada terobosan bagaimana kita capai target itu," ujarnya.
Menurut Indrayana, penyediaan armada bus listrik Transjakarta memerlukan biaya 13 persen lebih mahal daripada bus non-listrik. Untuk mengimbanginya, Transjakarta akan mengimbanginya dengan operator berpengalaman yang punya kapasitas keuangan lebih.
"Menuju 2030, selain jumlah armada bertambah, biaya awalnya juga lebih tinggi, sehingga tantangan juga untuk operator," ujarnya.
Pada tahun ini, TransJakarta berencana menambah 190 bus listrik untuk mendukung kualitas udara Jakarta lebih ramah lingkungan. Total bus listrik Transjakarta akan mencapai 220 unit, karena saat ini baru ada 30 unit.
Pilihan Editor: Pengemudi Mini Cooper yang Adang Bus Transjakarta Batal Minta Ganti Rugi