Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Lensa kontak atau softlens merupakan salah satu alat optik yang membantu penglihatan sekaligus mempercantik tampilan mata. Alat digunakan dengan cara ditempelkan langsung pada kornea mata.
Meski lebih nyaman dibandingkan kacamata, penggunaan lensa kontak dalam waktu yang lama, apalagi jika dipakai pada saat mandi atau tidur, dapat menyebabkan risiko yang serius bagi kesehatan mata.
Berikut tiga risiko yang muncul ketika menggunakan softlens dalam jangka waktu lama.
1. Mata tidak nyaman
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Mata akan terasa kering ketika tidur masih menggunakan lensa kontak. Menurut dokter mata Brian Boxer Wachler, dari Boxer Wachler Vision Institute yang berbasis di California, Amerika Serikat, tidur memakai lensa kontak dapat menyebabkan efek samping gangguan mata, seperti mata merah, gatal atau iritasi. Untungnya gejala ini akan reda setelah softlens dilepas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
2. Penglihatan kabur
"Ketika Anda tidur dengan lensa kontak atau memakainya berlebihan, Anda tidak menghasilkan banyak air mata sehingga lensa kontak mengering, sehingga kornea tidak mendapatkan oksigen yang dibutuhkan," kata Scott Drexler, asisten profesor oftalmologi di Fakultas Kedokteran Universitas Pittsburgh, Pennsylvania, Amerika Serikat, seperti dilansir dari Livestrong, Senin, 21 Juni 2021.
Baca juga: Hati-hati, 5 Bahaya Ini Mengancam Pengguna Lensa Kontak
Kekurangan oksigen ini dikenal sebagai hipoksia. Dampaknya adalah kornea membengkak dan penglihatan menjadi kabur, menurut Michigan Medicine. Hipoksia dapat menyebabkan kerusakan sel di dalam mata, kata Andrew D. Pucker, asisten profesor di University of Alabama at Birmingham School of Optometry, Amerika Serikat.
Ada beberapa lensa kontak yang dirancang bisa dipakai semalaman karena dirancang dapat tembus udara agar oksigen bisa masuk. Tapi, yang terbaik tetap melepasnya sebelum tidur.
3. Infeksi
Risiko infeksi akan meningkat jika tidur atau mandi dengan softlens. Tidur dengan lensa kontak masih terpasang membuat mata kering dan tidak teroksigenasi sehingga memudahkan bakteri tersebar. Lensa kontak yang mengering itu bergesekan dengan epitel kornea, yaitu jaringan pelindung yang menutupi kornea, sehingga berpotensi menciptakan lubang kecil, kata Wachler. Luka mikro ini merupakan jalan masuk bagi bakteri.
Setelah di kornea, bakteri menyebabkan ulkus kornea, infeksi yang dikenal sebagai keratitis. Keratitis biasanya ringan, kata Drexler. Obat tetes mata dapat mengatasi masalah tersebut. Tetapi dalam beberapa kasus, keratitis menyebabkan jaringan parut pada kornea, menurut American Academy of Ophthalmology (AAO). Kasus yang parah dapat menyebabkan kehilangan penglihatan, menurut catatan Drexler.
"Saya tidak ingin menakut-nakuti siapa pun, tetapi saya telah melihat pasien yang membutuhkan transplantasi kornea karena infeksi yang sangat buruk," kata dia.
Lain halnya memakainya pada saat mandi. Ada berbagai macam mikroorganisme di dalam air yang bisa berbahaya apabila terkena lensa kontak.
"Bakteri, amuba, dan jamur semuanya berkeliaran di air di sekitar kita. Itu terutama berlaku untuk air kran," kata Drexler.
Selain itu, lensa kontak yang terkena air dapat berubah bentuk atau bahkan menempel pada mata. Hal itu dapat menyebabkan goresan kecil dan kerusakan pada kornea mata.
Bagaimana jika sudah terlanjur memakai lensa kontak pada saat mandi atau tidur? Sesekali lupa mencopotnya adalah hal yang wajar. Jangan panik, inilah yang harus dilakukan.
- Menambah kelembaban. Jika tidak sengaja tidur menggunakan lensa kontak, hal pertama yang harus dilakukan adalah mengembalikan kelembapan mata yang kering akibat tertidur. Caranya adalah menambahkan tetes mata buatan dan biarkan selama beberapa menit
- Selain menambahkan tetes mata, segera lensa kontak yang terpasang. Hal ini paling direkomendasikan oleh Dexter.
- Untuk lensa kontak harian, anda dapat langsung membuangnya dan gunakan yang baru.
SITI HAJAR SUWARDI | LIVESTRONG