Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bila berbicara tentang menu makanan berbuka puasa, makanan apa saja yang mampir di kepala? Pasti kebanyakan menjawab gorengan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ternyata, kala berbuka puasa, kita tidak bisa serta-merta menyantap apa pun yang diinginkan. Pasalnya, perut tidak bisa langsung menerima berbagai jenis makanan setelah seharian dibiarkan kosong.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Alih-alih menghilangkan rasa lapar, asal makan justru bisa mendatangkan penyakit, seperti maag, kembung, sampai asam lambung naik.
Karena itu, kita harus mencatat beberapa jenis makanan yang harus dihindari untuk menu berbuka puasa. Bisa jadi salah satunya menu favorit.
Baca juga:
Menu Buka Puasa yang Disarankan Pakar Nutrisi
Pentingnya Konsumsi Sayur dan Buah Selama Puasa Ramadan
Anak Mulai Puasa Ramadan, Perhatikan Asupan Nutrisinya
#Makanan yang berlemak tinggi
Menu makanan pertama yang harus dihindari untuk berbuka puasa adalah yang memiliki kandungan lemak tinggi. Bukannya tidak boleh disantap sama sekali karena pada dasarnya makanan berlemak menjadi sumber energi bagi tubuh. Namun perhatikan asupan lemak ke tubuh karena lemak adalah senyawa yang sulit dicerna sehingga membutuhkan waktu cukup lama untuk mencernanya.
Menyantap makanan dengan kandungan lemak tinggi saat berbuka puasa dapat mengakibatkan perut terasa kembung dan berakhir dengan asam lambung naik. Beberapa orang bahkan harus berakhir dengan tidak bisa melanjutkan puasa pada hari-hari berikutnya karena kondisi ini.
Menu-menu dengan kandungan lemak tinggi itu misalnya makanan bersantan, lemak daging, gorengan, dan kulit ayam.
#Makanan yang terlalu pedas
Selain yang mengandung lemak, makanan dengan citarasa terlalu pedas juga perlu dibatasi. Berbuka puasa dengan makanan pedas memang menjadi favorit para pecinta rasa pedas. Pasalnya, makanan pedas juga bisa membangkitkan nafsu makan.
Namun, ingat, mengkonsumsi makanan pedas dalam jumlah berlebih atau tidak pada waktu yang tepat akan membuat perut melilit dan bisa berakhir dengan diare, iritasi di dinding lambung, dan masalah pencernaan lain.
Untuk para pecinta pedas, usahakan mengurangi kadar rasa pedas makanan yang dikonsumsi sebagai menu berbuka puasa. Pasalnya, makanan pedas sangat berisiko terhadap kelancaran puasa mengingat kondisi tubuh selama bulan puasa akan sangat berbeda dengan hari-hari biasa.
#Makanan yang terlalu manis
Ternyata, menu makanan yang terlalu manis juga tidak baik dijadikan santapan berbuka puasa. Walaupun berbuka dengan menu makanan yang manis memang dianjurkan untuk mengembalikan kadar gula darah yang rendah setelah seharian berpuasa, perhatikan asupan makanan manis yang masuk ke tubuh. Pasalnya, tidak jarang makanan dengan citarasa manis ini tidak padat dan tetap menyisakan rasa, padahal sebenarnya kadar gula darah sudah terpenuhi kembali.
Alhasil, kita akan terus makan dan berakhir dengan kondisi perut yang sangat tidak nyaman. Lebih buruknya, bisa-bisa berakhir dengan jarum timbangan yang makin bergeser ke kanan.