Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Lebak - Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Lebak, Banten, Maman Suparman mengatakan 35 persen jalan kabupaten masih dalam kategori pemeliharaan. Saat ini, di beberapa titik ruas jalan itu ambles dan longsor sehingga tidak bisa dilintasi truk.
Kerusakan jalan itu, kata dia, terhitung selama empat pekan terakhir karena curah hujan yang meningkat. Meski demikian, Dinas PUPR tetap melaksanakan pekerjaan jalan, seperti di ruas Bojongleles-Cikulur dan Sampay-Muara Dua yang mengalami jalan ambles dan berlubang-lubang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca: Bantah PSI, Pemprov DKI Pastikan Normalisasi Sungai Tetap Jalan
"Kami mengutamakan pembangunan dan pemeliharaan jalan, karena urat nadi perekonomian masyarakat." Pemerintah daerah tahun ini mengalokasikan anggaran pemeliharaan jalan dan jembatan Rp 15 miliar dan pembangunan infrastruktur jalan Rp 270 miliar dari APBD.
Ia mengatakan sebagian besar masyarakat bermata pencaharian dari sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan. Apabila, kondisi jalan kabupaten itu mulus maka distribusi hasil alam ke luar daerah akan berjalan lancar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
65 persen jalan kabupaten sepanjang 800 kilometer masuk kategori nyaman dengan kondisi beton dan aspal hotmix. "Kami berkomitmen setiap tahun merealisasikan pembangunan dan pemeliharaan jalan guna menopang pertumbuhan ekonomi daerah," kata Maman.
Anggota DPRD Kabupaten Lebak Musa Weliansyah mendesak Dinas PUPR setempat memperbaiki sejumlah ruas jalan yang kondisinya berlubang, ambles, dan longsor. Ruas jalan yang rusak itu membahayakan pengendara karena sering terjadi kecelakaan lalu lintas.
"Kami minta Dinas PUPR setempat dapat melakukan perbaikan dan pemeliharaan jalan yang kondisinya rusak itu," kata Sekretaris Komisi IV Bidang Pembangunan Infrastuktur itu.