Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

4 Alasan Gairah Seksual Meningkat Jelang Menstruasi

Gairah seksual meningkat bisa terjadi sejak dua minggu sebelum menstruasi bersamaan dengan masa ovulasi

21 Oktober 2020 | 05.00 WIB

Ilustrasi wanita. Freepik.com/Diana.grytsku
Perbesar
Ilustrasi wanita. Freepik.com/Diana.grytsku

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pernahkah Anda merasa malu atau aneh jika gairah seksual meningkat menjelang haid. Hal itu normal, gairah seksual meningkat bisa terjadi sejak dua minggu sebelum menstruasi bersamaan dengan masa ovulasi. Meski tidak diketahui secara pasti mengapa gairah seksual meningkat menjelang haid, tentu tak lepas dari hormon yang berubah-ubah. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Biasanya ovulasi  terjadi dua minggu sebelum haid. Pada fase ini, level hormon dan progesteron meningkat sehingga memicu naiknya gairah seksual. Terlebih, ovulasi adalah fase ketika kesuburan perempuan berada di puncaknya. Secara biologis, tubuh perempuan berada dalam kondisi siap bereproduksi. Itulah mengapa sangat wajar dan alami jika muncul gairah seksual yang lebih besar dari biasanya.

Berikut beberapa faktor lain yang menyebabkan gairah seks meningkat jelang menstruasi 

1. G-spot tertekan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Ada perempuan yang merasa mual beberapa hari menjelang haid. Pemicunya mungkin karena perubahan hormon estrogen dan progesteron yang mengakibatkan retensi air. Meski terasa tidak nyaman, rasa mual ini bisa juga menyebabkan area G-spot menjadi tertekan.Ketika area G-spot tertekan, maka seseorang akan merasa lebih sensitif. Bahkan, area di sekitar vulva seperti klitoris dan labia mayora juga bisa merasa mudah terangsang. Pemicunya karena rahim sedang menekan ujung saraf di area itu.

2. Keluarnya cairan vagina

Penyebab gairah seksual wanita meningkat bisa juga terjadi karena keluarnya cairan vagina yang lebih banyak dibandingkan dengan hari biasa. Umumnya, cairan vagina yang keluar jelang haid berwarna bening atau putih. Semakin banyak cairan vagina yang keluar, vagina akan merasakan lubrikasi lebih signifikan. Tak jarang, hal ini menyebabkan area miss V menjadi lebih sensitif sehingga mudah terangsang.

3. Seks meredakan gejala PMS

Beberapa gejala PMS membuat seseorang merasa kurang nyaman. Gejalanya mulai dari kram, lelah, nafsu makan membuncah, atau munculnya jerawat. Melakukan hubungan seksual hingga mencapai orgasme dapat mengalihkan rasa nyeri berkat endorfin yang dihasilkan. Itulah mengapa hubungan seks tak hanya menghilangkan rasa kram perut jelang haid, tapi juga membuat mood menjadi lebih baik. Dalam studi tahun 2013 pun, aktivitas seksual dapat menghilangkan rasa migrain jelang haid. 

4. Kemungkinan hamil lebih rendah

Pada masa beberapa hari mendekati jadwal haid, risiko untuk bisa hamil menjadi lebih kecil. Bagi beberapa orang, hal ini justru dapat meningkatkan gairah seksual mereka. Ini berlaku pada mereka yang memang belum ingin memiliki keturunan. Namun perlu diingat bahwa kehamilan tetap bisa terjadi pada periode beberapa hari sebelum haid. Jika diperlukan, lakukan langkah preventif seperti menggunakan alat kontrasepsi.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus