Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

6 Langkah Berhenti Mengkonsumsi Gula Sehari-hari

Banyak orang mengalami sakit kepala terus-menerus ketika mereka berhenti makan gula, lesu dan mengidam sangat intens.

22 Agustus 2019 | 15.09 WIB

Ilustrasi makanan manis seperti cupcakes. Unsplash.com/Viktor Forgacs
Perbesar
Ilustrasi makanan manis seperti cupcakes. Unsplash.com/Viktor Forgacs

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Gula memiliki dampak buruk untuk kesehatan. Konsumsi gula berlebihan dapat meningkatkan kadar trigliserida, kerusakan gigi, diabetes tipe 2, masalah jantung, penambahan berat badan dan lainnya. Tak heran jika kini banyak yang mulai mengurangi konsumsi gula.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Sebuah artikel baru-baru ini di The New York Times mengutip studi April 2019 yang diterbitkan dalam Circulation, jurnal American Heart Association. Studi itu melihat penyebab kematian di antara 37.716 pria dan 80.647 wanita awalnya bebas dari penyakit jantung yang diikuti selama 28 dan 34 tahun. Kematian kardiovaskular 31 persen lebih tinggi, dan tingkat kematian total 28 persen lebih tinggi, di antara mereka yang mengkonsumsi dua atau lebih minuman manis sehari dibandingkan dengan orang yang jarang meminumnya.

Beberapa manfaat lain berhenti mengkonsumsi gula

1. Tingkat energi Anda mungkin lebih konsisten
Setelah makan beberapa permen mungkin membantu Anda tetap produktif selama beberapa menit, tetapi penurunan energi akan segera terjadi. Sebaliknya, jika mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran, akan membantu tingkat gula Anda tetap konsisten.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

2. Mengurangi sakit kepala
Mengonsumsi makanan dengan banyak gula menyebabkan gula darah melonjak dengan cepat, lalu turun kembali. Bagi sebagian orang, ini dapat menyebabkan sakit kepala. Setelah berhenti mengkonsumsi gula, gula darah Anda akan tetap relatif stabil sepanjang hari.

3. Menikmati gula setelah sempat berhenti mengkonsumsinya
Setelah berhenti konsumsi gula, bahkan selama seminggu Anda akan melihatnya dengan cara baru saat Anda memakannya lagi, dan menikmati setiap gigitan. Selain itu, semakin lama Anda berhenti konsumsi gula, lidah Anda akan benar-benar beradaptasi, jadi Anda akan mulai merasakan rasa manis alami dalam makanan utuh seperti buah-buahan dan sayuran.

Ilustrasi makanan manis (pixabay.com)

Sementara, menurut para peneliti di University of Michigan, gula bisa membuat kecanduan dengan cara yang mirip dengan narkoba dan alkohol. Sebuah penelitian tahun 2008 di Universitas Princeton meneliti efek gula pada tikus, menemukan bahwa, ketika pasokan gula mereka dihentikan, "tingkat otak dopamin tikus turun, dan sebagai hasilnya, mereka menunjukkan kecemasan.

Pada manusia, setelah berhenti mengkonsumsi gula, reaksinya berbeda-beda. Banyak orang mengalami sakit kepala terus-menerus ketika mereka berhenti makan gula, lesu dan mengidam sangat intens.

Jika Anda ingin mulai berhenti mengkonsumsi gula, dapat mengikuti beberapa tips berikut ini.

1. Mengambil langkah bertahap
Menurut Dr. Jim LaValle, R.Ph., C.C.N., seorang apoteker klinis, penulis dan ahli gizi klinis bersertifikat, mengambil pendekatan yang lebih lambat bisa menjadi kunci keberhasilan jangka panjang. "Jika Anda biasanya mengambil dua sendok teh gula dalam kopi Anda, kurangi menjadi satu selama seminggu, lalu satu setengah minggu berikutnya," katanya seperti dilansir dari laman Purewow. "Akhirnya, Anda akan sampai pada titik di mana Anda tidak akan membutuhkan gula sama sekali."

2. Hati-hati terhadap gula tersembunyi
Meski Anda tidak makan kue, permen, dan minuman Starbucks yang manis tidak berarti Anda tidak mengkonsumsi gula. “Sirup obat batuk, permen karet, saus tomat, kacang panggang, sup, saus salad dan daging makan siang sering mengandung gula tersembunyi,” kata Dr. LaValle.

3. Temukan cara untuk menghilangkan stres
Yang ini sedikit tidak terduga, tetapi menurut Dr. LaValle, stres dapat membuat Anda mendambakan gula, karena makan permen dapat membantu meningkatkan produksi serotonin, neurotransmitter yang menenangkan. Untuk menghindarinya, Dr. LaValle menyarankan untuk mengkonsumsi suplemen penyeimbang stres yang mengandung bahan-bahan seperti rhodiola, ashwagandha atau vitamin B dan GABA, yang dapat membantu menangkal hormon stres dan mendukung produksi serotonin yang lebih baik tanpa harus menggunakan permen. Anda juga bisa bermeditasi dan berlatih bersyukur hingga membuat lebih banyak upaya untuk menghabiskan waktu bersama teman-teman dan keluar lebih sering.

4. Waspadai produk rendah lemak
Produk rendah lemak sepertinya sehat, tetapi seringkali lebih buruk bagi Anda daripada alternatif penuh lemaknya. Itu karena makanan ini menggantikan lemak dengan gula demi rasa. Alih-alih jatuh ke dalam perangkap gula ini, nikmati makanan penuh lemak dalam jumlah sedang.

5. Makan lebih banyak lemak sehat alami
Selain menghindari produk-produk rendah lemak, kami akan selangkah lebih maju untuk mengatakan bahwa Anda seharusnya makan lebih banyak lemak. Lemak sehat yang ditemukan dalam kacang-kacangan, alpukat, dan telur utuh berfungsi untuk menstabilkan gula darah dan membuat Anda kenyang lebih lama.

6. Melatih diri untuk menyukai kopi hitam
Minuman kopi seperti frappucino memang terasa lezat, seperti banyak minuman kopi lainnya sarat dengan gula. Mungkin perlu sedikit membiasakan diri, tetapi coba biasakan Anda untuk minum kopi hitam — atau dengan sedikit susu almond utuh atau tanpa gula.

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus