Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Ada Dua Stasiun Bumi ?

Bupati Gorontalo bermaksud membangun stasiun bumi TVRI berikut stasiun relei. Ternyata pihak perum telkom akan membangun stasiun bumi pula di sana. Kemungkinan rencana bupati dibatalkan. (kt)

3 Juni 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

RATUSAN pesawat penerima teve kini sudah nongkrong di rumah-rumah penduduk Kota Gorontalo dan sekitarnya. Memang sulit disembunyikan, sebab antene teve mencuat tinggi di atas atap-atap rumah. "Ada yang sudah keluar uang sampai Rp 100 ribu untuk pemasangan antene teve saja," ujar seorang jebolan mahasiswa asal Gorontalo di Jakarta yang baru pulang dari kampung halamannya. Toh mutu penerimaan siaran TV-RI di kotamadya Gorontalo -- dan kabupaten Gorontalo umumnya -- masih jelek. Seperti juga di Kepulauan Sangihe Talaud nun jauh di utara Manado, gambar yang tampak di layar teve masih penuh 'salju'. Wajah penyiar-penyiar manis jadi babak-belur seperti disengat tawon. Maka timbullah ide di benak Bupati Gorontalo, Kasmat Lahay BA dan Walikota Gorontalo drs J. Bilondatu untuk membangun stasiun bumi TVRO (television receive only) berikut stasiun relei di Gorontalo sendiri. Ide ini dirangsang oleh tawaran seorang pengusaha muda, yang menyanggupkan untuk membangun stasiun bumi dan relei TV-nya dengan biaya Rp 70 juta. Peralatan telekomunikasi itu sendiri hasil rakitan PT Radio Frequency Communication di Bandung, yang dikelola staf ahli Laboratorium Radar Microwave ITB. Pembayaran tak perlu kontan. Nanti kalau stasiun bumi sudah berdiri dan para pemilik TV sudah dapat menangkap siaran TV-RI Jakarta dengan pantas, pemilik TV itulah yang dikutip Rp 35 ribu/pesawat -- yang langsung disetorkan di bank. Jadi semacam pembiayaan di muka (voorfinanciering) dari pihak pengusaha swasta asal Gorontalo itu. Perum Telkom Gubernur HV Worang sudah akur. Juga Dirjen RTF sendiri dalam suatu edaran persnya yang sampai ke tangan Bupati dan Walikotamadya Gorontalo pernah menganjurkan Pemda-Pemda membangun sendiri stasiun relei TV berikut stasiun bumi TVRO. Maka akhir April lalu, kedua pejabat Gorontalo itu mengirim surat ke alamat Direktur TV-RI di Jakarta, mohon izin penggunaan kanal siaran TV-RI di Gorontalo. Pihak pengusaha sendiri sudah mengadakan survei di sekitar Gorontalo, mencari tempat yang baik untuk kedudukan stasiun bumi. Maka dipilihlah gunung Dempu dekat Kota Gorontalo. Di sanalah antene parabol stasiun bumi TVRO buatan Bandung itu akan mendongak ke arah satelit Palapa. Namun sebelum ada jawaban dari pihak Deppen, Dirjen RTF atau Direktur TV-RI, timbul masalah lain. Perum Telkom sendiri, yang merupakan kordinator dari seluruh program Sistim Komunikasi Satelit Domestik (SKSD) Palapa, ternyata punya rencana tahun ini membangun stasiun bumi pula di Gorontalo. Stasiun bumi Telkom di Gorontalo itu merupakan bagian dari paket 10 stasiun bumi yang masih akan dibangun tahun ini di seluruh Indonesia, sebagai tambahan bagi 40 stasiun bumi SKSD yang sudah berdiri. Kalau begitu, bakal ada dua stasiun bumi berdiri di Gorontalo? "Rencana Bupati membangun stasiun bumi TVRO, masih harus mendapat persetujuan Dirjen Postel selaku pimpinan Dewan Telkom Indonesia," sahut ir Djiwatampu dari Perum Telkom. Ada kemungkinan rencana bupati dicoret Dirjen Postel, kalau dianggap stasiun bumi TVRO itu mengganggu siaran telefon, telegram dan telex Kantor Telepon Gorontalo. Atau mengganggu kerja stasiun bumi yang mau dibangun Telkom sendiri di daerah itu. Konon kabarnya, para pejabat di Gorontalo sendiri belum tahu-menahu tentang rencana Telkom membangun stasiun bumi tahun ini di sana. Namun menurut ir Djiwatampu: "Rencana ini sudah lama kami ajukan ke Bappenas. Dan tak mungkin pejabat di Gorontalo tak mengetahuinya. Sebab kami pun biasanya lebih dulu mengadakan survei lokasi stasiun bumi, sehingga setidak-tidaknya pihak Agraria setempat pasti mengetahuinya." Dia juga heran, mengapa Gubernur Worang memberi persetujuan membangun stasiun bumi kepada bupatinya itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus