Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Tangerang - Adinda Prasca yang mewakili Lexus terpilih menjadi Miss GIIAS 2019 setelah menyisihkan beberapa pesaingnya dari berbagai APM dan Aftermarket di gelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show 2019. Sebelum terjun ke dunia usher pameran, Dinda sapaannya, merintis karier mulai dari Master of Ceremony, Sales Promotion Girl, hingga fokus menjadi usher di dunia otomotif.
Dinda mengaku pertama kali aktif sebagai Master of Ceremony pada tahun 2015 akhir. Dari situ, ia mendapat banyak kenalan termasuk beberapa orang yang kemudian mengajaknya ikut seleksi menjadi seorang usher.
"Saya coba apply terus lolos. Nah gak tau kenapa tawaran demi tawaran lebih mengalir di dunia usher dari pada menjadi MC untuk event kecil-kecilan. Jadinya saya lebih fokus dan lanjutin usher aja,"kata perempuan yang mengaku masih aktiv sebagai Mahasiswa di London School of Public Relations Jakarta itu, kepada Tempo, Selasa, 29 Juli 2019.
Selain sebagai MC, Dinda juga mengaku pernah menjadi Sales Promotion Girls atau SPG, yang menurutnya punya perbedaan dengan usher. Kata dia, untuk menjadi seorang SPG dibutuhkan keterampilan menjual produk juga. "Beberapa kali pernah menjadi SPG juga tapi sekarang udah gak ambil job SPG lagi. Tetap usher aja,"ujarnya.
Dinda sukses mengalahkan sejumlah usher lain dari berbagai APM dan Aftermarket di GIIAS 2019. Adapun kriteria penilaian utama menjadi Miss Auto Show antara lain, Beauty, Brain, dan Behavior.
"Aku rasa kalau untuk beauty semua temen-teman peserta punya dan banyak banget yang jauh lebih cantik dan tinggi. Kalau untuk brain, selama penjurian gak melulu ditanya soal wawasan. Hanya pas penjurian pertama, ditanya mengenai product knowledge, penjurian kedua pendapat tentang otomotif dan human trafficking,"ujar Dinda yang merasa bahwa keberhasilan dirinya menjadi juara tak lepas dari bimbingan pihak Lexus, tempatnya bekerja pada GIIAS 2019 kali ini.
"Nah yang aku terapkan dan dilatih oleh lexus memang di sisi Behavior. Semua lexus lady dibiasakan untuk menjadi orang yang hangat, selalu tersenyum dan melayani customer seperti melayani tamu di rumah. Kami diajarkan bekerja dengan sepenuh hati. Sebagian besar pertanyaan saat penjurian pun lebih mengenai hal pribadi seperti cara menghadapi customer nakal, memposisikan diri dalam kasus-kasus tertentu dan berandai andai apa yan akan saya lakukan jika dalam keadaan seperti ini dan itu,"ucap Dinda.
Menurut Dinda, kemenangannya tak jauh dari dukungan ibunya. Dalam tahapan penjurian Talent Show, Dinda menunjukkan kebolehannya memasak di hadapan para juri. Dia berujar bahwa dalam tahapan penjurian ini terjadi banyak cerita menarik, termasuk saat meminta bantuan sang ibu.
"Saat talent show aku menunjukkan bakatku untuk masak salah satu menu andalan. Aku kan tinggal di mess selama event, jadi akhirnya aku hubungin keluargaku untuk bawain semua alat dan bahan masakan ke mess. Aku masak dulu malam hari sehingga besoknya tinggal tutorial dan bawa hasil masakan aja ke para juri,"ujarnya.
"Yang aku tutorialkan aku lanjutin masak sampai matang di loungenya lexus dengan alat seadanya. Mamaku sampe bawa oven dari rumah tapi akhirnya pake microwave dari loungenya Lexus. Agak drama sih memang angkat-angkat barang. Makanya aku sangat bersyukur banget atas semua dukungan keluarga terutama mamaku kasih dan tentunya Lexus,"ucap Dinda.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini