Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengangkat Letnan Jenderal Agustadi Sasongko Purnomo menjadi Kepala Staf Angkatan Darat. Agustadi dilantik bersama Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal Djoko Santoso dan Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Madya Soebandrio di Istana Negara, Jumat pekan lalu.
Agustadi, sebelumnya Sekretaris Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, menggantikan Djoko Santoso. Soebandrio mengisi posisi yang ditinggalkan Marsekal Herman Prayitno. Adapun Djoko Santoso menduduki kursi yang sebelumnya ditempati Marsekal Djoko Suyanto. Baik Herman maupun Suyanto digantikan karena masuk usia pensiun.
Sebelum penunjukan Agustadi, santer terdengar pilihan akan jatuh pada Letnan Jenderal Sjafrie Sjamsoeddin, Sekretaris Jenderal Departemen Pertahanan. Ia dijagokan karena berasal dari Bugis, mengimbangi hampir semua pucuk pimpinan TNI yang berasal dari suku Jawa. Tapi Wakil Presiden Jusuf Kalla membantah rumor itu. ”Banyak suku yang sudah menjadi pimpinan TNI, jadi tidak ada masalah,” katanya.
Agustadi lahir di Surabaya, 6 Agustus 1952. Ia lulusan terbaik Akademi Angkatan Bersenjata RI pada 1974. Sebelum berkantor di Kementerian Koordinator Politik, ia menjabat Panglima Kodam Jaya.
Ahmadiyah Kembali Diserang
Sekelompok orang yang menamai diri Koalisi Muslim Kabupaten Kuningan (Kompak) menyerbu rumah dan tempat ibadah jemaah Ahmadiyah di daerah itu, Rabu dua pekan lalu. Setidaknya 14 rumah dan dua musala rusak. Empat orang penyerang cedera karena anggota jemaah melawan.
Kelompok itu mengaku kecewa karena Pemerintah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, hanya menyegel tiga, dari lima, rumah ibadah jemaah. Mereka menganggap rumah itu melanggar surat kesepakatan bersama bupati, kejaksaan negeri, dan Kepala Departemen Agama pada 2004 yang melarang kegiatan Ahmadiyah di Kuningan.
Majelis Ulama Indonesia menyesalkan tindak kekerasan terhadap jemaah Ahmadiyah itu. Menurut Hafidz Utsman, Ketua MUI Jawa Barat, mengajak orang kembali ke jalan agama tidak boleh dengan kekerasan. ”Cara-cara kekerasan harus dijauhi,” katanya.
Anehnya, pada 1980, MUI mengeluarkan fatwa yang menyebutkan Ahmadiyah sesat. Fatwa ini diperbarui setahun lalu. MUI membantah bahwa fatwa itu memicu tindak kekerasan terhadap jemaah Ahmadiyah.
Gelombang Karamkan Tiga Kapal
Angin kencang dan gelombang besar menenggelamkan tiga kapal di perairan Laut Jawa, Laut Kupang, dan Sungai Kapuas sepanjang pekan lalu. Hingga Jumat pekan lalu, sebelas orang dinyatakan hilang dalam tiga kecelakaan itu.
Kapal motor Ibu Pertiwi karam di Laut Jawa, Rabu pekan lalu. Kapal kargo rute Banjarmasin tujuan Jakarta ini tenggelam kurang-lebih 70 mil dari arah timur Kota Rembang, Jawa Tengah. Saat kapal karam, 18 awaknya menyelamatkan diri dengan dua sekoci. Satu sekoci dievakuasi kapal Banda Dewata, satu sekoci lainnya belum ditemukan.
Pada hari yang sama, kapal motor Karya Maju yang bermuatan 30 penumpang terbalik dihantam angin kencang dan gelombang di Sungai Kapuas. Kapal kayu bermesin yang biasa disebut sebagai ”taksi sungai” itu tengah melaju dari Kota Kapuas menuju Desa Terusan, Selat, Kabupaten Kapuas.
Di Laut Flores, Nusa Tenggara Timur, kapal barang Harapan Tolando tenggelam dihantam gelombang empat meter ketika berlayar dari Borong, Manggarai, menuju Sulawesi Selatan. Empat awak kapal selamat setelah berenang sehari-semalam. Mereka diselamatkan nelayan di perairan Hinggai.
Badan Meteorologi dan Geofisika Jawa Tengah memprediksi cuaca buruk di beberapa perairan akan terjadi hingga pertengahan Januari 2008. ”Cuaca akan mulai membaik setelah itu,” kata Muhammad Chaeran, kepala lembaga itu.
Natal Aman, Pengawalan Ketat
Umat Kristiani Indonesia merayakan Natal dengan damai tahun ini. Pada puncak perayaan Natal, petugas keamanan menjaga ketat gereja di hampir semua kota. Sejumlah organisasi pemuda muslim ikut berjaga-jaga di berbagai tempat.
Pemimpin tertinggi Gereja Katolik untuk Keuskupan Agung Jakarta, Julius Kardinal Darmaatmadja, SJ, memimpin misa di Gereja Katedral Jakarta. Kardinal antara lain mengajak umat memperbaiki sikap ibadah. ”Natal harus memiliki komitmen kebangkitan baru, ibadah kita harus membawa keadilan sosial,” katanya.
Misa yang digelar tiga kali pada malam Natal dihadiri sekitar 10 ribu orang. Kepala Kepolisian Posko Katedral Jakarta Ajun Komisaris Syarif menyatakan 350 personel polisi disiagakan di gereja itu. Tim Gegana juga menyisir gereja itu dan empat gereja besar lainnya untuk memastikan semuanya aman.
Di Makassar, Sulawesi Selatan, polisi mengerahkan 800 anggotanya untuk menjaga gereja. Di Kupang, Nusa Tenggara Timur, warga sempat gelisah karena beredar pesan pendek di telepon seluler yang menyatakan akan ada kerusuhan pada hari suci itu.
Di Riau, ketatnya pengamanan membuat pengurus gereja tidak nyaman. Polisi bersenjata laras panjang berjaga-jaga di beberapa sudut kota. Kepolisian Riau mengerahkan 5.000 personel untuk menjaga 215 gereja. Mereka waspada karena malam Natal 2000 di kota itu dirusak aksi pengeboman.
Pusat Ketangkasan Batal Dibuka
Para pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Permainan Ketangkasan (APPK) batal membuka pusat permainan ketangkasan yang rencananya akan diresmikan di Bandung, Jawa Barat, Kamis pekan lalu. ”Demi menjaga situasi Kota Bandung agar tetap kondusif,” kata Dedi Zein, ketua asosiasi itu.
Permainan Ketangkasan Royal Game rencananya akan dibuka di Gedung Matahari Banceuy dan di sebuah rumah toko di Jalan Kelenteng Bandung. Di Jalan Kelenteng, mobil polisi diparkir di depan ruko yang sudah dipasangi logo Royal Game. Penjagaan ini dinilai Dedi berlebihan. Begitu juga di lokasi Gedung Matahari Banceuy, mobil polisi parkir di dekat pintu masuk.
Mesin permainan ketangkasan dibagi atas dua kategori, yakni yang mengandung unsur permainan ketangkasan dan yang murni hanya mengandalkan peruntungan. Permainan Mickey Mouse, ujarnya, termasuk jenis yang mengandalkan ketangkasan tapi sering disalahgunakan pengusaha permainan dengan memakai uang sebagai taruhannya.
Kepolisian Kota Besar Bandung berkeras melarang Royal Game. ”Pokoknya kami jaga agar mereka tidak melakukan kegiatan,” kata Komisaris Besar Bambang Suparsono, kepala kepolisian wilayah itu.
Gugatan Soal Lapindo Ditolak
Majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menolak gugatan legal standing Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) terhadap pihak yang dianggap bertanggung jawab atas semburan lumpur di Sidoarjo, Jawa Timur. Hakim menilai semburan lumpur di ladang minyak PT Lapindo Brantas itu akibat fenomena alam. ”Fenomena alam bukan perbuatan melawan hukum,” kata hakim Wahjono, saat membacakan putusan, Kamis pekan lalu.
Pertimbangan hakim diambil dari keterangan saksi ahli dari Lapindo, Sukendar Asikin, dari Institut Teknologi Bandung, yang menyatakan semburan bukan akibat pengeboran. Saksi ahli dari Walhi, Rudi Rubiandini, berpendapat sebaliknya. Mantan ketua investigasi penanggulangan lumpur Lapindo ini menyatakan lumpur menyembur akibat kelalaian proses pengeboran.
Walhi menggugat Presiden, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Menteri Lingkungan Hidup, dan PT Lapindo. Organisasi nonpemerintah itu menilai semburan lumpur melanggar Undang-Undang Lingkungan Hidup. Akibat semburan hampir dua tahun lalu itu, delapan desa tenggelam, lebih dari 8.000 orang mengungsi, dan sekitar 9.000 buruh kehilangan pekerjaan.
Meski menyatakan hal itu akibat fenomena alam, hakim meminta pemerintah dan tergugat lain, termasuk Lapindo, bertanggung jawab untuk memulihkan lingkungan yang rusak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo