Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Lurah Papanggo Tomi Haryono mendampingi tiga eks warga Kampung Bayam meninjau Rusun Muara Angke di Kecamatan Penjaringan dan Rusun Nagrak Kecamatan Cilincing.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Mereka datang ke dua lokasi rusun untuk memastikan fasilitas dan kondisi unit yang disiapkan," kata Tomi dalam keterangan tertulis, Jumat, 21 September 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dia mengatakan setelah kegiatan survei atau peninjauan terhadap dua rusun tersebut, eks warga Kampung Bayam akan berembuk. "Semoga salah satu bisa menjadi pilihan," ujarnya.
Menurut dia, opsi relokasi disiapkan Pemerintah Kota Jakarta Utara mempertimbangkan kondisi kehidupan warga di dalam tenda depan kawasan JIS yang kurang layak.
Pihaknya berharap, opsi yang diberikan disambut baik oleh penghuni eks Kampung Bayam yang masih bertahan di tenda yang digelar di area Jakarta International Stadium atau JIS.
Tomi mengklaim Pemerintah Kota Jakarta Utara akan memfasilitasi proses perpindahan hingga pengurusan dokumen dan pemindahan sekolah anak-anak eks Kampung Bayam.
Menurut dia, berdasarkan data validasi yang dilakukan terdapat sebanyak 19 KK yang bakal dipindah ke rusun. Namun, dia akan melihat perkembangan lapangan bila nantinya ada penambahan jumlah berdasarkan hasil validasi.
Eks warga Kampung Bayam memilih tinggal di tenda-tenda yang dipasang di depan JIS sebagai bentuk protes terhadap Pemprov DKI Jakarta dan PT Jakarta Propertindo (Jakpro). Warga yang huniannya digusur demi pembangunan JIS ini belum bisa menempati Kampung Susun Bayam karena belum sepakat soal harga sewa.
Tomi menuturkan Pemprov DKI Jakarta hingga kini masih memberikan keringanan sewa bagi warga rusun yang berlaku sejak pandemi Covid-19. Sebabnya bagi eks warga Kampung Bayam yang mau pindah ke Rusun Nagrak atau Rusun Muara Angke belum dikenai retribusi "Kami mengimbau mereka agar segera bisa pindah," ucap dia.