Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Aki Kering dan Aki Basah, Bagaimana Perawatannya?

Aki kering perawatannya terbilang lebih mudah ketimbang aki basah. Meski demikian, jenis ini diklaim lebih cepat habis atau rusak.

31 Juli 2019 | 11.48 WIB

Ilustrasi Aki Mobil. TEMPO/Wawan Priyanto
Perbesar
Ilustrasi Aki Mobil. TEMPO/Wawan Priyanto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Aki (Accu) berperan menyuplai daya listrik untuk sejumlah komponen pada kendaraan. Mulai dari starter, hingga lampu. Maka tanpa aki kenyamanan pengendara maupun penumpang akan terganggu. Di Indonesia umumnya ada dua jenis aki, yakni aki basah dan aki kering. Kendati demikian, pada dasarnya, semua jenis aki menggunakan cairan elektroda. Bedanya, ada yang menggunakan zat elektroda berbentuk gel dan ada yang cair.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Untuk aki kering, perawatannya terbilang lebih mudah ketimbang aki basah. Meski demikian, jenis ini diklaim lebih cepat habis atau rusak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Kita tidak perlu mengecek rutin, gak khawatir dengan kondisi air. Nyaman, bersih, daya starter lebih tinggi, dan bisa diisi ulang (charges) juga. Tapi kekurangannya memang lebih cepat kalah atau rusak,"ujar Montir Bengkel Kauzai OTO Service, Joko Indrawan kepada Tempo, di Jakarta Pusat, Selasa, 30 Juli 2019

Sementara untuk aki basah, menurut Joko, membutuhkan perawatan yang lebih dari jenis aki kering. Sebaliknya, jenis ini diklaim lebih tahan lama atau tangguh dibanding aki kering.

"Tentunya butuh perawatan seperti airnya bagaiamana. Jadi harus dikontrol," ujar dia.

Aki basah kalau tidak dikontrol dalam tiga bulan bisa rusak juga, kata Joko. Terlebih jika pemakaian kendaraan sangat rutin atau hampir setiap hari. "Kelebihannya memang pemakaian lebih lama tetapi dengan syarat harus dikontrol,"kata dia.

Adapun persamaan aki kering dan aki basah dalam hal perawatan yaitu mesti rutin difungsikan. Maksudnya, kendaraan harus dinyalakan, tidak boleh diparkir terlalu lama karena akan membuat zat elektroda membeku.

"Walapun jarang dipakai, harus tetap dipanaskan. Itu berpengaruh juga terhadap aki, kalau terlalu lama tidak menyala,"ucap Joko.

Selain itu, tips yang tak kalah penting dalam merawat aki adalah membersihkan secara berkala. Adapun bagian yang perlu mendapatkan perhatian adalah bagian terminal aki, yang biasanya tertutup debu dan kotoran.

Jika tertutup kotoran maka akan menyebabkan hantaran listrik dari aki ke komponen mobil menjadi terhambat. Cara sederhana membersihkan terminal aki, antara lain menggunakan sikat plastik atau sikat kawat.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus