Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memiliki rencana untuk mengindonesiakan semua nama fasilitas umum disingkat fasum di Jakarta. Untuk mewujudkan hal itu, ia mengatakan telah bekerja sama dengan Badan Bahasa.
"Saya minta kepada semua jajaran, review semua fasilitas umum yang belum memiliki terminologinya. Kerja sama dengan Badan Bahasa, cari terminologi yang pas," ujar Anies Baswedan di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa, 9 Oktober 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Anies Baswedan mengatakan sudah bertemu dengan Badan Bahasa pada 15 September lalu. Di pertemuan itu, ia mengungkapkan keinginannya tersebut.
Anies menjelaskan salah satu istilah yang saat ini tengah dicari artinya dalam bahasa Indonesia adalah Transit Oriented Development (TOD). Menurut Anies, nama itu sudah memiliki terminologinya sendiri, tetapi bukan bahasa Indonesia.
Sedangkan fasilitas umum yang saat ini sudah memiliki nama bahasa Indonesia adalah Jak Lingko, yang menggantikan OK-OTrip. Menurut Anies, nama Lingko merepresentasikan sistem transportasi massal yang terintegrasi. Makna Lingko berarti tersambungkan.
Anies berujar, kata Lingko diambil dari jenis pengelolaan pengairan sawah di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur.
Anies menginginkan, moda transportasi Jakarta saling terintegrasi di dalam sistem yang sama. Jak Lingko bakal diluncurkan akhir Oktober 2018.
Menurut Anies Baswedan, nama Lingko yang berasal dari Kabupaten Manggarai itu sengaja dipilih untuk mempopulerkan kosa kata itu.
Simak juga :
Polisi Tak Persoalkan Amien Rais Bawa Massa Saat Diperiksa Besok
Pemprov DKI telah sepakat dengan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk meluncurkan nama Lingko bersama ratusan kosa kata lain.