Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Mundur Lagi Uji Coba Sepur Kilat

Uji coba pra-operasi kereta cepat Jakarta-Bandung ditunda lantaran beberapa pekerjaan belum kelar. Apa saja PR-nya?

8 Agustus 2023 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pembangunan Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) di Padalarang, 7 Agustus 2023. Tempo/Ahmad Fikri

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Uji coba kereta cepat mengangkut masyarakat digeser dari 18 Agustus ke awal September mendatang.

  • Pembangunan Stasiun Padalarang baru 70 persen.

  • Izin operasi kereta cepat belum keluar sehingga uji coba pra-operasi tersebut akhirnya dimundurkan.

RANGKA besi menutupi hampir semua muka bagian depan Stasiun Kereta Cepat Padalarang saat Tempo meninjau kemajuan pembangunan prasarana sepur kilat itu, kemarin, 7 Agustus 2023. Bagian atap stasiun yang bergelombang sudah terlihat bentuknya. Sebagian penutup atap sudah dipasang.

Pada Juni lalu, Tempo menyaksikan bangunan stasiun masih berupa susunan kolom baja yang menjulang, yang saling berhubungan membentuk bangunan. Rangka bangunan bisa terlihat karena belum dipasangi dinding. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini



Baca: Ketiban Beban Kereta Cepat

Kini, dinding bangunan sudah dipasang. Kolom-kolom baja yang menjadi rangka seluruhnya sudah tertutup. Tiga tangga yang menjadi akses menuju area Stasiun Kereta Padalarang yang sebelumnya belum ada, kini sudah terpasang.  

Sejumlah pekerja proyek yang ditanyai Tempo mengatakan pekerjaan pembangunan stasiun yang terletak berdampingan dengan Stasiun Padalarang untuk kereta konvensional itu sedang dikebut. Jumlah pekerja ditambah untuk mempercepat pembangunan. Sif kerja pun tak putus sejak pagi hingga tengah malam setiap hari.

Kendati ada skema kerja tersebut, beberapa pekerja tidak yakin pekerjaan bisa rampung pada pertengahan bulan ini. “Katanya diperpanjang waktunya tiga bulan lagi,” kata seorang pekerja kepada Tempo, kemarin. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Terowongan Kereta Cepat Jakarta Bandung menuju arah proyek pembangunan stasiun kereta cepat Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 7 Maret 2023. TEMPO/Prima mulia

Stasiun Padalarang menjadi salah satu prasarana kereta cepat Jakarta-Bandung yang dikebut pembangunannya. Musababnya, pembangunan stasiun ini menjadi yang paling belakangan dibanding tiga stasiun lainnya: Stasiun Halim, Stasiun Karawang, dan Stasiun Tegalluar. Padahal Stasiun Padalarang menjadi salah satu titik strategis yang nantinya terhubung dengan kereta pengumpan yang mengantarkan penumpang ke pusat Kota Bandung. 

Konstruksi Stasiun Padalarang hanyalah salah satu dari beberapa pekerjaan yang tengah dirampungkan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). Pekerjaan lain yang tengah dipacu adalah penyelesaian jalan akses di stasiun-stasiun kereta cepat, hingga sertifikasi sarana dan prasarana. Belum rampungnya beberapa pekerjaan tersebut akhirnya membuat perseroan memutuskan menunda uji coba pra-operasi yang mulanya direncanakan pada 18 Agustus mendatang. 

Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung mulai dikerjakan pada 2015. Setahun setelahnya, proyek tersebut didapuk sebagai proyek strategis nasional. Sempat dirancang beroperasi pada 2019, target penyelesaiannya beberapa kali mundur. Setelah 2019, pemerintah menargetkan kereta cepat beroperasi pada Desember 2022. Namun target tidak tercapai sehingga pengoperasiannya dimundurkan menjadi Juli 2023. Terakhir, tanggal 18 Agustus 2023 ditetapkan sebagai uji coba kereta cepat. Namun waktu uji coba kembali diundurkan ke September 2023.

Uji Coba Kereta Cepat Diundurkan

Sekretaris Perusahaan KCIC, Eva Chairunisa, mengatakan perseroan bersama pemerintah telah berkoordinasi dan memutuskan uji coba kereta cepat mengangkut masyarakat digeser ke awal September 2023. "Mudah-mudahan 1 September 2023 bisa dilakukan. Kami ingin ketika uji coba, semua sudah berjalan lancar dan masyarakat bisa nyaman menikmati layanan kereta cepat," ujar dia. 

Eva menyampaikan ada beberapa pekerjaan yang sedang diselesaikan perusahaan. Konstruksi Stasiun Padalarang adalah salah satunya. Menurut Eva, kemajuan pembangunan Stasiun Padalarang baru 70 persen. Untuk mengejar target operasi tersebut, perseroan membenarkan adanya upaya percepatan konstruksi. "Tapi tetap mengutamakan SOP dan prosedur yang ada. Presiden menyampaikan, daripada terburu-buru, lebih baik kita menyempurnakan semua."

Baca: Risiko Terhadang Stasiun Padalarang

Meski demikian, ia berujar, sistem integrasi layanan kereta cepat dengan kereta api pengumpan di Stasiun Padalarang sudah siap. Integrasi fisik ini, menurut Eva, mirip akses jalan dari stasiun LRT menuju stasiun kereta cepat di Halim. Jadi, penumpang bisa berpindah moda dengan mudah. 

Hal lain yang tengah dikebut adalah pembangunan beberapa jalan akses di berbagai stasiun. Contohnya Stasiun Halim yang nantinya bisa diakses melalui Jalan DI Panjaitan dan akses jalan tol melalui Exit Tol KM 1+850. Akses-akses tersebut direncanakan kelar bulan ini. 

Bagian dalam rangkaian kereta inspeksi kereta cepat Jakarta Bandung di Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 22 Juni 2023. TEMPO/Prima Mulia

Adapun untuk akses di Stasiun Tegalluar, Eva mengatakan pembangunannya hampir selesai dan ditargetkan beroperasi pertengahan Agustus. Nantinya, jalan akses itu akan menghubungkan stasiun sepur kilat dengan Stadion Gelora Bandung Lautan Api, perumahan mewah Summarecon, serta kawasan Gedebage. Sementara itu, untuk Stasiun Karawang, perseroan masih membangun akses di dalam kawasan yang kemajuannya sekitar 80 persen. 

Soal aksesibilitas, Eva mengimbuhkan bahwa perseroan akan menggandeng beberapa pengelola hotel di sekitar Jawa Barat untuk menyediakan kendaraan shuttle dari stasiun ke properti masing-masing sehingga akan membantu para wisatawan. "Poinnya adalah kami ingin memastikan setiap stasiun saat dioperasikan nanti itu sudah memiliki akses. Jadi, saat stasiun dioperasikan, akses selesai," ujarnya. 

Bersamaan dengan pembangunan berbagai prasarana dan fasilitas tersebut, secara paralel KCIC melakukan sertifikasi sarana dan prasarana kereta cepat bersama Kementerian Perhubungan. Eva memastikan perseroan akan sepenuhnya mengikuti tahapan tersebut dengan menyiapkan berbagai data dan informasi yang dibutuhkan demi kelancaran proses sertifikasi. "Harapannya, selesai semua saat uji coba pra-operasi dilaksanakan."

Uji coba gratis pada awal September nanti akan melibatkan masyarakat di sekitar trase kereta cepat. Mereka bisa menjajal kereta berkecepatan 350 kilometer per jam tersebut dengan mendaftar secara mandiri. Mekanisme dan ketentuan untuk mendaftar uji coba itu akan diumumkan dalam waktu dekat.

Kereta cepat inspeksi melakukan uji coba dari Tegalluar, Kabupaten Bandung, 22 Mei 2023. TEMPO/Prima mulia

Sertifikasi Sarana dan Prasarana Masih dalam Proses

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Risal Wasal, mengatakan uji coba pra-operasi untuk mengangkut penumpang mempersyaratkan adanya izin operasi dari kementeriannya. Sementara itu, hingga saat ini proses sertifikasi sarana dan prasarana yang ujungnya adalah pemberian izin operasi masih berlangsung. Karena itu, uji coba pra-operasi tersebut akhirnya dimundurkan ke September mendatang. 

Direktur Eksekutif Institut Studi Transportasi, Deddy Herlambang, menyarankan pemerintah dan KCIC menunda uji coba mengangkut masyarakat sebelum perseroan mengantongi izin dari pemerintah. Menurut dia, semua hal harus dipastikan selesai sebelum uji publik dilakukan. 

"Yang menjadi perhatian adalah kesiapan teknis dalam pembelian tiket, harga tarif, akses menuju stasiun yang nyaman, dan integrasi antarmoda. Yang lain adalah kesiapan simulasi kedaruratan di rel layang dan terowongan," ujar Deddy. Selain soal fisik sarana dan prasarana, KCIC diminta memastikan keandalan sistem digital sepur kilat tersebut.  

Pengajar pada Program Studi Program Profesi Insinyur Universitas Lampung, Aleksander Purba, mengatakan pekerjaan rumah menjelang operasi juga berkaitan dengan perizinan kereta cepat. Ia menyebutkan pemerintah semestinya membentuk lembaga pengelola kereta cepat yang bertanggung jawab dari mulai perencanaan, tender, pengujian, menerima hasil pekerjaan kontraktor, hingga pengoperasian dan pemeliharaan kereta cepat. 

Alih-alih demikian, ia mengatakan perkara kereta cepat saat ini ditangani oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian yang juga belum memiliki sub-bidang khusus kereta cepat. Padahal pengelolaan kereta cepat tak sama dengan kereta konvensional. Dengan kondisi itu, Aleksander melihat upaya pemerintah menggandeng konsultan independen menjadi langkah yang rasional untuk memastikan operasi kereta cepat bisa berjalan dengan aman. "Tapi, jika dalam waktu yang relatif singkat ini langkah tersebut tidak dapat dijamin atau kereta cepat belum sepenuhnya memadai untuk dioperasikan, saya menyarankan lebih baik ditunda dulu satu atau dua bulan ke depan," ujar Aleksander.

AHMAD FIKRI | CAESAR AKBAR | KHORY ALFARIZI
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus