Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tenda pengungsian korban kebakaran di Jalan Kapuk Utara II, RT. 001, RW. 003, Kapuk Muara, Penjaringan, yang terjadi pada Ahad, 30 Juli 2023 sudah dibongkar pada Sabtu pekan lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Para pengungsi yang menjadi korban kebakaran akhirnya kembali ke puing-puing rumahnya sambil membangun huniannya kembali. Ada juga yang mencari kontrakan atau kos-kosan serta menumpang tinggal bersama keluarganya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Penyebabnya belum bisa dipastikan, tapi sumbernya atau asap yang timbul berasal dari belakang masjid rumah warga lantai dua,” kata Kiki staf kelurahan Kapuk Muara soal penyebab kebakaran tempo hari saat ditemui di kantornya, Selasa, 8 Agustus 2023.
Kiki menuturkan dalam 20 tahun terakhir di daerah tersebut sudah mengalami empat kali kebakaran. “Yang terjadi di tahun 2002, 2006, 2015, dan 2023,” katanya.
Alasan Warga Ogah Pindah
Mainah, seorang ibu paruh baya yang menjadi salah satu korban kebakaran, bercerita jika selama tinggal di Kapuk Muara ia bahkan sudah 5 kali mengalami kebakaran. Namun, ia tidak memberi tahu di tahun berapa saja rumahnya dilalap si jago merah.
Selasa siang, 1 Agustus 2023, dua hari setelah kebakaran, wajah pucat Mainah terlihat jelas. Matanya berkaca-kaca melihat di depannya banyak puing-puing yang berantakan. Pikirannya mengingat rumah yang dibangun dari hasil jerih payahnya kini hangus terbakar.
Siang itu ia memillih berdiam di tenda pengungsian. “Sudah 25 tahun,” kata Mainah menceritakan berapa lama ia menjadi warga Kapuk Muara.
Sementara itu, Eria, 52 tahun, pengungsi lainnya mengatakan sudah empat kali mengalami kebakaran selama menjadi warga Kapuk Muara. Namun, ia masih berkukuh tinggal di permukiman padat penduduk itu.
“Harga kosnya murah, tapi barang-barang ludes terbakar,” kata Eria saat ditemui di posko pelayanan pengungsi, 8 Agustus 2023.
Meski tenda pengungsian kini sudah dibongkar, pemerintah masih menyediakan posko-posko pelayanan bagi korban kebakaran. Ada posko pelayanan kependudukan dan kesehatan yang lokasinya di samping bekas tenda pengungsian.
“Antisipasinya menjaga atau sigap terutama buat diri sendiri dan keluarga saja, bila mana terulang kembali,” ujar Ninik Umi Kalsum, ketua RT01 / RW03.
NINDA DWI RAMADHANI