Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan komputasi awan Alibaba Cloud membuat program internet champion global accelerator, yang merupakan upaya pemberdayaan perusahaan dan talenta lokal. Program itu digelar bersamaan dengan peluncuran data center kedua perusahaan di Indonesia, Rabu, 9 Januari 2019.
Baca: Alibaba Cloud Luncurkan Data Center Kedua, Ini Layanannya
Baca: Alibaba Cloud Hadirkan Superkomputer dengan Kecerdasan Buatan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Indonesia adalah negara pertama kami luncurkan program ini, untuk entrepreneur dan profesional dari berbagai jenis perusahaan dan untuk meningkatkan brand start-up. Ini merupakan dukungan Alibaba atas misi digital Indonesia," ujar General Manager of Singapore and Indonesia Alibaba Cloud Leon Chen, di Ball Room Hotel Mulia, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Melalui program tersebut, perusahaan akan memberikan pelatihan, bimbingan dan peluang modal ventura kepada perusahaan dan para profesional. "Program internet champion global accelerator dibuat sebagai wujud dukungan Alibaba Cloud terhadap visi Indonesia Go Digital 2020," kata Chen.
Program tersebut pertama kali digelar di Indonesia, dan secara bertahap akan diluncurkan ke pasar global lainnya. Perusahaan asal Cina itu membuka program tersebut di Jakarta dengan memberikan gambaran tentang teknologi e-commerce kepada 300 pegiat start-up dan perusahaan.
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyambut baik program yang diluncurkan oleh Alibaba Cloud. "Kita welcome terhadap investor yang bisa memberi nilai tambah terhadap Indonesia. Ikut bantu mengembangkan TKDN sumber daya manusia karena yang paling penting itu strategis bagaimana mereka ikut mengembangkan sumber daya manusia," tutur Rudiantara.
Alibaba Cloud akan memberikan metode studi kasus 11 global shopping festival Alibaba Group. Program ini akan berlanjut ke Bali pada 12 Januari mendatang untuk menghubungkan lebih dari 200 profesional dan mahasiswa.
Rudiantara mengatakan Alibaba juga harus ikut berpartisipasi, karena mereka punya lembaga akademi dan silabus yang bagus, dan meminta untuk dibawa ke Indonesia.
"Ada Jack Ma Academy atau Alibaba Academy, Jack Ma bilang tidak mau terburu-buru, mereka memang komitmen fokus ke talenta teknisi," ujar Rudiantara. "Itu sudah dibicarakan dengan Kadin yang melakukan penyaringan untuk siapa yang dikirim ke Alibaba Campus, karena levelnya beda, ada engineer, teknisi dan lain-lain, jadi kontribusi itu yang pemerintah inginkan."