Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Berita Tempo Plus

Anak Batin Teristimewa Silaban

Masjid Istiqlal diakui sebagai karya terbesar Friedrich Silaban. Harmoni gigantik, megah, dan fungsional yang tertata indah.

27 Agustus 2007 | 00.00 WIB

Anak Batin Teristimewa Silaban
material-symbols:fullscreenPerbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

DIA menepati janjinya. Setelah bertemu Soeharto, presiden ketika itu, Friedrich Silaban langsung berlutut di lantai dan mencium kaki sang pemimpin. Pak Harto pun salah tingkah. ”Jangan kultus individu,” katanya seraya mencegah aksi penghormatan itu. Tapi Silaban tak peduli. Dia harus membayar nazar. ”Kalau dilaksanakan, saya akan mencium kaki Pak Harto,” kata Silaban seperti ditulis dalam Tempo, ketika majalah ini menulis tentang Masjid Istiqlal pada 1978.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus