Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Anies Baswedan Pahlawan Transportasi, Pengamat: Andil Gubernur Sebelumnya

Pengamat transportasi menyebut penghargaan Gubernur DKI Anies Baswedan sebagai pahlawan transportasi adalah andil dari para gubernur sebelumnya.

6 Februari 2021 | 13.59 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri BUMN Erick Thohir (kedua kiri) berbincang bersama Menhub Budi Karya Sumadi (kiri) dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sesuai Peresmian Stasiun Terpadu di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Rabu, 17 Juni 2020. Kawasan Berorientasi Transit (TOD) ini didukung oleh sektor transportasi umum terintegrasi di bawah Jak Lingko. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat transportasi Djoko Setijowarno menyebut penghargaan yang diterima Gubernur DKI Anies Baswedan sebagai pahlawan transportasi adalah andil gubernur sebelumnya. Bahkan perbaikan sektor transportasi di Ibu Kota yang pesat dalam lima tahun terakhir adalah hasil kerja bersama antara pemerintah pusat dan daerah serta pemangku kepentingan lain yang terlibat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Keberhasilan itu, sekali lagi, terwujud karena komitmen seluruh pemangku kepentingan, baik pemerintah maupun swasta," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 6 Februari 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dinobatkan sebagai 1 dari 21 pahlawan transportasi dunia versi Transformative Urban Mobility Initiative (TUMI). Nama Anies disandingkan dengan tokoh-tokoh dunia, seperti CEO Tesla Elon Musk.

Djoko menilai kepala daerah Jakarta dari masa ke masa berperan dalam mengembangkan sektor transportasi. "Bagaimanapun, Jakarta sudah bisa menjadi kota percontohan penataan transportasi perkotaan bagi kota-kota lain di Indonesia. Gubernur terdahulu juga memiliki andil," ujarnya.

Dimulai dari mantan Gubernur Sutiyoso yang membuat terobosan dengan mempelopori Bus Transjakarta di tiga koridor. Pengembangan transportasi publik ini diikuti oleh gubernur selanjutnya, Fauzi Bowo alias Foke.



Foke melanjutkan pembangunan koridor bus Transjakarta lainnya. Dia juga mulai merintis pengembangan kereta mass rapid transit (MRT) di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, dengan peletakan batu pertama atau groundbreaking pembangunan MRT Jakarta pada 26 April 2012. 

Pada masa Gubernur Joko Widodo atau Jokowi, pembangunan MRT kembali dilanjutkan. Pada era Jokowi juga dilakukan penataan trotoar dan bus tingkat wisata.

Estafet kepemimpinan Jakarta lalu diberikan kepada Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Di tangan Ahok, dibangun 13 koridor bus Transjakarta, penggunaan bus lantai rendah (low deck), pembangunan Simpang Susun Semanggi, serta penataan dan pelebaran trotoar.

Baca juga: 4 Hal Ini Buat Anies Baswedan Terpilih Jadi Pahlawan Transportasi 2021

Kini Gubernur Anies Baswedan menggarap integrasi antar moda dan program jalur sepeda. Anies telah menyampaikan kepada pemerintah pusat bahwa diperlukan anggaran Rp 605 triliun untuk menambah armada dan jangkauan bus transjakarta, MRT, dan light rail transit (LRT).

Lani Diana

Lani Diana

Menjadi wartawan Tempo sejak 2017 dan meliput isu perkotaan hingga kriminalitas. Alumni Universitas Multimedia Nusantara (UMN) bidang jurnalistik. Mengikuti program Executive Leadership Program yang diselenggarakan Asian American Journalists Association (AAJA) Asia pada 2023.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus