Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Otto Malik, 65 tahun
ANAK PERTAMA ADAM MALIK
Si Bung lebih mementingkan kegiatan pergerakan, sehingga usaha dagang yang dimodali orang tua bangkrut. Adam Malik sangat mengagumi Tan Malaka sehingga melanjutkan perjuangan tokoh pelarian itu lewat Partai Murba. Pada awal 1965, Soekarno membubarkan partai ini. Ketika itu beredar isu Partai Murba mendapat US$ 500 juta dari Amerika.
Antarini Malik, 52 tahun,
PUTRI BUNGSU ADAM MALIK
Si Bung yang mahir menggunakan senjata api pernah dianggap intelijen saat menjadi Duta Besar Rusia. Mereka heran dengan kemampuan membidiknya. Bapak terbiasa dengan senjata api sejak perang kemerdekaan. Dia memiliki hobi berburu rusa dan babi hutan. Hampir tiap tahun dia berburu di Bengkulu.
Anwar Bey, 83 tahun,
SEKRETARIS ADAM MALIK
Si Bung sangat mengagumi Soekarno. Namun hubungan mereka menjadi renggang setelah PKI berhasil menggaet tokoh proklamator. Adam Malik melihat Soekarno berubah serta condong ke komunis dan dia tak lagi mendukung. Saya percaya Adam Malik tak akan menjadi agen CIA. Tudingan itu diembuskan oleh PKI yang anti-Murba.
Hadidjojo Nitimihardjo, 61 tahun
PENULIS PIDATO ADAM MALIK, ANAK TOKOH MURBA, MAROETO NITIMIHARDJO
Adam Malik memang pernah berhubungan dengan CIA, tapi itu bukan berarti dia agen CIA. Adam menjalin kontak dengan CIA karena mendapat tugas dari Soekarno untuk berunding soal Irian Barat dengan Belanda, dan Amerika Serikat sebagai mediator. Yang mewakili Amerika adalah diplomat kawakan Ellsworth Bunker.
Joesoef Isak, 80 tahun
WARTAWAN, KAWAN DEKAT
Saya kenal Adam Malik sejak awal 1950-an. Saat itu saya bekerja di koran Merdeka, sedangkan dia wartawan kantor berita Domei, Jepang, cikal bakal kantor berita Antara. Sampai dia menjadi wakil presiden, kami tetap dekat. Padahal waktu itu saya adalah eks tahanan politik terkait dengan PKI. Soal tuduhan dia menjadi agen CIA pada 1965, saya tidak bisa membenarkan, juga tidak bisa menyalahkan. Bagaimana kita bisa tahu persis? Itu kan dunia intelijen.
Rosihan Anwar, 86 tahun
WARTAWAN, KAWAN DEKAT
Sebagai wartawan dia kurang bagus, tapi kemampuan manajerialnya amat baik. Dia juga pandai mencari dukungan dana dari mana-mana. Saya kenal dia dari 1940-an, sejak masih muda sampai dia di posisi tertinggi. Dia memang lincah, percaya diri, dan pandai memanfaatkan kesempatan. Tapi dia tak akan merendahkan harga dirinya dengan menjadi agen asing dengan bayaran Rp 50 juta.
REKAM JEJAK SI BUNG
1934-1935
Mulai usia 17 tahun, menjadi Ketua Partai Indonesia di Pematangsiantar, Sumatera Utara.
1937
Mendirikan Kantor Berita Antara.
19 Agustus 1945
Ikut menggalang massa untuk mengumumkan kemerdekaan RI bersama Komite Aksi Menteng 31 di Lapangan Ikada, Jakarta.
1948
Mendirikan Partai Murba yang anti-komunis.
1959-1963
Menjadi Duta Besar Indonesia untuk Rusia dan Polandia.
1962
Menjadi Ketua Delegasi Indonesia dalam negosiasi perebutan Irian Barat dari Belanda. Mediator negosiasi itu adalah Ellsworth Bunker—orang kepercayaan Presiden J.F. Kennedy.
1964
Menggagas Badan Pendukung Soekarno untuk menjauhkan pengaruh Partai Komunis Indonesia dari Soekarno. Hanya berusia tiga bulan, BPS dituduh antek CIA.
Januari 1965
Pemerintah Soekarno membubarkan Partai Murba.
1966
Adam bergabung dengan Partai Golkar dan meninggalkan Partai Murba yang menolak modal asing masuk. Menjadi Menteri Luar Negeri hingga 1977.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo