Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAKARTA – Fasilitas parkir di stasiun mass rapid transit (MRT) Lebak Bulus dikeluhkan karena dinilai kumuh dan tak aman. Selain sebagian lahan becek karena belum beraspal, fasilitas yang disediakan terkesan seadanya. "Bahkan di dekat toilet terdapat kandang ayam. Semrawut. Harusnya dirapikan," kata Mutiara, pengguna MRT, Jumat lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mutiara tinggal di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan. Dia biasa menggunakan MRT untuk berangkat ke kampusnya di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Dari rumah ke stasiun, ia menggunakan sepeda motor yang kemudian dititipkan di park and ride Lebak Bulus.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mutiara menuturkan, di area parkir itu kunci sepeda motornya pernah dijebol orang. "Keamanannya juga kurang," ujar dara berusia 21 tahun itu.
Buruknya fasilitas park and ride Lebak Bulus juga diungkapkan Aditya Gunawan. Pria berusia 33 tahun itu mengatakan lahan parkirnya bergelombang dan diselimuti pasir serta kerikil yang bisa membahayakan pengendara sepeda motor. "Kalau diaspal atau dibeton, bisa lebih nyaman," katanya.
Meski masih ada kekurangan, kata Aditya, keberadaan park and ride Lebak Bulus sangat membantunya. Apalagi biaya parkirnya terhitung murah, yakni Rp 2.000 untuk sepeda motor dan Rp 5.000 ribu untuk mobil.
Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi, menilai buruknya pengelolaan area parkir Lebak Bulus membuat pengguna tidak nyaman. Toilet di area parkir seluas 8.000 meter persegi itu juga dikelola seadanya. "Park and ride dikelola secara amatiran," ujarnya.
Jarak antara park and ride dan Stasiun MRT Lebak Bulus mencapai 500 meter. Jarak itu cukup jauh, namun tidak ada kanopi untuk melindungi konsumen yang berjalan dari area parkir menuju stasiun MRT.
Adi Kriswanto, pengguna MRT yang biasa menitipkan mobil di park and ride, mendukung pembuatan kanopi dari tempat parkir ke stasiun MRT Lebak Bulus. "Kalau panas, kepanasan. Kalau hujan, lebih sulit lagi," ujarnya.
Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta, Muhamad Kamaluddin, mengatakan park and ride Lebak Bulus bisa menampung 150 mobil dan 500 sepeda motor. Tempat parkir itu memang disediakan untuk sementara. Bilik-bilik yang ada di area parkir digunakan untuk menjaga keamanan di sekitar lokasi. Sedangkan toiletnya juga masih bersifat sementara yang dibangun swadaya oleh masyarakat sekitar.
Kamaluddin menjelaskan PT MRT Jakarta dan pemerintah DKI sedang menyempurnakan perencanaan kawasan Lebak Bulus dengan konsep kawasan berorientasi transit atau transit-oriented development. "Akses tersebut akan dilengkapi dengan kanopi, jalur khusus pejalan kaki, dan jembatan penghubung antarbangunan," katanya.
Kepala Unit Pengelola Perparkiran Dinas Perhubungan DKI, Mohamad Faisol, tidak menyangkal adanya keluhan dari pengguna park and ride Lebak Bulus. "Terima kasih atas masukannya," katanya. IMAM HAMDI | GANGSAR PARIKESIT
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo