Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Arus Balik H+3, Penumpang KA Rangkasbitung Berdiri di Toilet

Sejumlah penumpang KA Rangkasbitung mengeluhkan pelayanan PT Kereta Api Indonesia pada arus balik libur Lebaran 2018.

18 Juni 2018 | 13.50 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Warga berebut masuk kedalam gerbong kereta saat akan pulang ke kampung halamannya di stasiun kereta Pasar Senen di Jakarta, 1 Juli 2016. H-5 lebaran, stasiun Pasar Senen mulai dipadati sejumlah pemudik. AP Photo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah penumpang mengeluhkan pelayanan PT Kereta Api Indonesia (KAI) pada arus balik Lebaran 2018. Kondisi kereta api yang penuh sesak membuat penumpang yang membawa balita terpaksa berdiri di toilet.

"Kami tentu dirugikan pelayanan yang diberikan PT KAI," kata Yayah, penumpang KA ekonomi Rangkasbitung-Merak, di Lebak, Minggu, 17 Juni 2018. 

Baca: Arus Balik H+3 Lebaran, Ini Titik Hambatan di Tol Cikampek

Yayah menceritakan, dia naik kereta melalui Stasiun Serang, Minggu, pukul 18.30, menuju Rangkasbitung. Namun kondisi gerbong penuh sesak dan sejumlah penumpang nyaris tidak terangkut.

Petugas stasiun setempat hingga turun tangan agar semua penumpang terangkut ke dalam gerbong meski saling berdesakan.

Penumpang yang membawa balita dan anak kecil pun terpaksa berdiri di toilet kereta. Bahkan ibu yang menggendong anaknya di toilet nyaris pingsan.

Baca: Arus Balik Mudik, Tol Cikampek Mulai Padat

Semestinya, kata Yayah, PT KAI menambah angkutan KA Rangkasbitung-Merak melihat padatnya penumpang arus balik. "Kami berharap PT KAI berkomitmen untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat," ujarnya.

Hal senada disampaikan penumpang lain, Herman. Sejak berangkat dari Stasiun Merak, Herman harus berdiri berdesakan karena padatnya penumpang arus balik itu.

Ia juga merasa bingung karena keberangkatan KA pukul 17.30 melalui Stasiun Merak menuju Rangkasbitung adalah kereta terakhir.

Kepadatan penumpang di atas gerbong itu tentu sangat berisiko pada arus balik Lebaran 2018. Sebab, kapasitas gerbong kereta hanya untuk 250 penumpang, tapi dipadati hingga 800-900 penumpang per gerbong. "Kami minta PT KAI agar memberikan kebijakan untuk menambah angkutan kereta jika terjadi lonjakan penumpang sehingga penumpang merasa aman dan nyaman," ucapnya.

ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus