Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, atas permintaan Presiden Jokowi, tarif kereta bandara dipatok Rp 70 ribu dan mulai berlaku Januari 2018. Harga ini lebih murah dari perhitungan tarif sebelumnya yang sebesar Rp 75-100 ribu. "Sesuai arahan Presiden, Rp 100 ribu itu kemahalan. Kami hitung kembali kira-kira Rp 70 ribu," kata Budi seusai jumpa pers di Kementerian Koordinator Kemaritiman Jakarta, Jumat malam, 8 Desember 2017.
Budi akan meminta PT Railink, selaku operator kereta bandara, untuk menggunakan tarif itu. Perusahaan disarankan mencari cara untuk menutupi kekurangannya. "Kami minta Railink dapat income dari yang lain, seperti sponsor atau iklan supaya totalnya Rp 100 ribu, tapi kepada konsumen tarifnya tetap Rp 70 ribu," katanya.
Menurut Budi, karena operasi kereta bandara bersifat komersial, maka pemerintah tidak akan memberikan subsidi. Nantinya kenaikan harga tiket juga akan dilakukan perusahaan melalui pertimbangan komersial. Namun, ia berharap tarif Rp 70 ribu bisa bertahan selama satu tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Adapun hingga akhir 2017, Budi mengatakan akan ada pemberlakuan tarif promo sebesar Rp 30 ribu. "Promo sampai Januari Rp 30 ribu. Kemudian di bulan Januarinya Rp 70 ribu. Itu untuk rute terjauh," katanya.
Kereta bandara seharusnya sudah beroperasi per 1 Desember 2017. Namun, hingga kini kereta ini masih menjalani uji coba. "Kita sedang simulasi, insya Allah dalam satu minggu ini bisa selesai," kata Budi.
PT Railink telah menyiapkan 10 rangkaian kereta dengan 82 perjalanan dan kapasitas 33 ribu penumpang setiap harinya. Satu rangkaian terdiri atas enam kereta yang mampu mengangkut 272 penumpang.
Saat berangkat dari stasiun pertama, kecepatan kereta bandara 18-20 kilometer per jam. Setelah melewati Stasiun Batu Ceper kecepatan meningkat sekitar 60 km kilometer per jam. Waktu tempuh dari Stasiun Bandara Soekarno-Hatta menuju Stasiun Sudirman Baru diperkirakan 55 menit.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini