Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
David Hersya termangu melihat gendang Melayu yang ia beli lima tahun silam kembali ada di hadapannya. Ia membungkuk meraba-raba kulit gendang yang disobek pada hari bubarnya Semakbelukar itu. Alat tabuh yang dibelinya dari seorang perajin di Sumatera Utara itu diameternya sekitar 35 sentimeter. Bentuknya serupa dengan baskom yang bolong di bagian bokong.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo