Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bekasi - Bentrokan antar-organisasi kemasyarakatan atau ormas di Jalan Raya Setu-Bantargebang, Mustika Jaya, Kota Bekasi, Jawa Barat, terjadi pada Rabu malam, 20 September 2023. Polisi menangkap puluhan orang yang diduga terlibat dalam bentrokan tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari Tempo, Kapolres Metro Bekasi Komisaris Besar Benediktus Twedi Aditya Bennyahdi mengungkapkan, bentrokan itu terjadi karena ada kesalahpahaman antara pihak leasing (perusahaan pembiayaan) dengan pemegang kendaraan.
Awal mula bentrokan
Awal mula bentrokan itu, kata Twedi, terjadi di wilayah Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Rabu sore, 20 September 2023. Menurut Twedi, pemicu utama bentrokan terkait penarikan kendaraan oleh debt collector.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Itu awalnya, pemegang unit kendaraan ini memanggil dari ormas GMBI (Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia) dan PP (Pemuda Pancasila). Ternyata salah satu dari pihak leasing ini merupakan teman anggota Gibas (Gabungan Inisiatif Barisan Anak Siliwangi)," kata Twedi di lokasi kejadian, Rabu, 20 September 2023.
Mediasi antar-kelompok ormas itu sempat dilakukan, namun situasi masih tetap tidak kondusif. Bentrokan antar-ormas pun pecah di wilayah Setu.
Polisi berhasil membubarkan dan menghentikan bentrokan tersebut. Selanjutnya, polisi melakukan patroli seluruh wilayah Kabupaten Bekasi guna mencegah bentrokan susulan.
"Kejadian sore tadi (Rabu) tidak ada korban jiwa pukul 17.30 WIB sampai 18.00 WIB saya sudah mengimbau kedua belah pihak untuk membubarkan diri semuanya sudah bubar, baik dari pihak Gibas Bekasi Kota maupun GMBI dan PP," ujar Twedi.
Selanjutnya: Bentrokan berlanjut pada Rabu malam
Bentrokan berlanjut pada Rabu malam
Pada Rabu malam, bentrokan antar-ormas itu diduga kembali terjadi. Kali ini peristiwanya terjadi di Jalan Raya Setu-Bantargebang, Mustika Jaya, Kota Bekasi, Jawa Barat. Polisi yang tiba di lokasi kejadian lantas membubarkan massa dan menangkap puluhan orang pelaku kerusuhan.
Berdasarkan pantauan Tempo di lokasi, Jalan Raya Setu-Bantargebang tepatnya di depan Ruko Dukuh Zamrud sempat ditutup polisi akibat bentrokan. Pengguna jalan yang melintas diarahkan lewat Perumahan Dukuh Zamrud.
Puluhan orang yang ditangkap polisi tampak dikumpulkan dengan posisi tengkurap di jalanan dan tangan diikat tali. Selain para pelaku, polisi juga mengamankan barang bukti, seperti balok kayu, besi, golok, celurit, dan senjata api yang diduga rakitan.
Para pelaku selanjutnya dibawa ke Polres Metro Bekasi Kota menggunakan truk boks Polres Metro Bekasi Kota. Belum diketahui apakah ada korban jiwa atau luka dalam peristiwa bentrokan yang dipicu penarikan kendaraan oleh debt collector tersebut.
Kapolres Metro Bekasi Kota Komisaris Besar Dani Hamdani yang ditemui di tempat kejadian perkara masih enggan menjelaskan peristiwa tersebut. "Nanti, ya nanti," kata Dani.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.