Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pola hidup sehat dapat dilakukan dengan cara menyeimbangkan asupan nutrisi yang sehat dan olahraga yang tepat. Kebanyakan orang hanya mengutamakan saja tanpa memperhatikan apa yang dimakan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Makanan yang dimakan pun sebaiknya yang diolah sendiri di rumah. Namun, memasak makanan sendiri masih terasa sulit, belum lagi harus menghabiskan waktu yang lama dan kadang membosankan bagi sebagian orang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Padahal, menurut studi yang dilakukan oleh Julia A. Wolfson, MPP., yang menganalisa data survei dari National Health and Nutrition Examination di Amerika Serikat menyebutkan bahwa orang sering memasak di rumah mengkonsumsi lebih sedikit karbohidrat, gula, dan lemak daripada orang yang jarang memasak di rumah.
Baca juga:
Trik Makan Seimbang dari Ahli Gizi
Diet Ketogenik Tak Pantang Lemak, Apa Saja Sumber Gizinya?
Berat Badan Naik Turun Saat Diet, Simak Penjelasan Dokter
“Memasak sendiri di rumah bisa menentukan sendiri kebutuhannya. Hal ini penting untuk membantu hidup lebih sehat karena biasanya mulai makan sehat setelah anggota keluarga terkena penyakit kardiovaskular atau dieabetes,” ujar Head of Personal Health Phillips Indonesia Yongky Sentosa.
Menurut Yongky, tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga gaya hidup sehat sudah semakin tinggi. Namun, secara umum masih dalam fase kuratif, padahal gaya hidup sehat dapat menjadi investasi di masa tua.
“Melalui produk dan kegiatan-kegiatan, kami ingin meningkatkan kesadaran masyarakat untuk masuk ke fase preventif sehingga dapat mencegah penyakit-penyakit yang diakibatkan oleh gaya hidup yang tidak sehat,” ujar Yongky.
Tingkat kesadaran yang tinggi akan pola hidup sehat ditunjukkan dengan mengkonsumsi bahan-bahan makanan yang bergizi. Namun menurut dokter spesialis gizi klinik Cindiawaty Pudjiadi, proses memasak sering diabaikan sehingga menghasilkan makanan yang tidak sehat dan gizi makanan tidak maksimal.
“Misalnya menggoreng dengan menggunakan minyak yang banyak akan meningkatkan total asupan kalori, dan tentu meningkatkan risiko obesitas yang berhubungan dengan berbagai penyakit kronis, seperti hipertensi, penyakit jantung, dan lainnya,” ujar Cindiawaty.