Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Baby Walker Justru Menghambat Anak Berjalan Mandiri

Beberapa negara melarang penggunaan baby walker

16 Januari 2019 | 10.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Balita di baby walker. socialphy.org

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kebanyakan orang tua memanfaatkan baby walker untuk membantu anak belajar berjalan. Namun di beberapa negara, baby walker dilarang penggunaannya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ini karena baby walker dapat menghambat kemampuan anak berjalan secara mandiri. Selain itu rentan mendorong anak bergantung pada perlengkapan ini tanpa belajar kemampuan mengendalikan aspek motorik mereka. “Jika melihat cara bayi berjalan dengan baby walker, kaki mereka tergantung dan mereka berjalan dengan ujung jari-jari kaki. Ini bukan pola gerakan ideal untuk berjalan,” ujar pakar kinesiologi (ilmu tentang gerakan otot dan sendi tubuh) dari pusat kebugaran Aileron Wellness, Poh Ying Bin.

Hal ini membuat anak akan berjalan dengan pola yang abnormal. “Seiring berjalannya waktu, kebiasaan ini juga akan menyebabkan tulang, sendi, dan otot anak berkembang di bawah garis ideal, yang akhirnya memengaruhi postur mereka ketika dewasa,” ujarnya. 

Alasan lain, tingginya angka kecelakaan kala menggunakan baby walker. Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Pediatrics periode 1990-2014 terdapat lebih dari 230 ribu anak di bawah 15 bulan di Amerika, menjalani perawatan gawat darurut akibat penggunaan perlengkapan ini. Mulai dari kecelakaan ringan seperti tangan tersangkut, memegang atau menarik barang berbahaya sampai jatuh dari walker. Meski berbagai pencegahan telah dilakukan seperti memilih walker yang statis atau yang memiliki rem, angka kecelakaan ini tetap tinggi.

Di tahun 2014 saja, ada sekitar 2 ribu anak di Amerika yang menjadi korban kecelakaan. Salah satu penyebabnya, para orang tua yang lalai karena merasa anak terlindungi di dalam walker sehingga tak selalu mengawasi anak. Ying Bin mengungkapkan anak cukup belajar berjalan dengan berpegangan pada perabotan yang ada di rumah, seperti sofa, meja, atau lemari yang kokoh. “Sebenarnya, bayi yang sehat tidak membutuhkan banyak bantuan untuk menolong mereka belajar berjalan. Yang mereka butuhkan hanya kesempatan untuk mengeksplorasi gerakan dan mengembangkannya," pungkasnya.  

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus