Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ringkasan Berita
Karamnya kapal Van der Wijck menginspirasi novel Hamka.
Novel Hamka berlatar tragedi Van der Wijck dan memuat sejumlah detailnya.
Visualisasi kapal Van der Wijck dihidupkan melalui film drama.
MAUT menjemput Hayati lebih cepat. Senin petang, 19 Oktober 1936, ia menumpang kapal Van der Wijck yang singgah di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Kapal itu sejatinya hendak bergerak ke Semarang sebelum meneruskan perjalanan ke Palembang. Malangnya Hayati, ia selamanya tak bisa kembali ke kampungnya di Batipuh, Sumatera Barat. Kapal Van der Wijck tenggelam di perairan Lamongan, Jawa Timur, sekitar pukul 9 malam. Puluhan orang meninggal dalam kecelakaan, berpuluh lainnya hilang, dan ratusan penumpang bisa diselamatkan. Hayati, yang sempat dievakuasi, pada akhirnya tewas. Pupus sudah kesempatannya untuk bersanding dengan Zainuddin, lelaki Bugis-Minang yang dikasihinya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo